Mohon tunggu...
AGUS RAKHMAT MULYANA
AGUS RAKHMAT MULYANA Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Berprofesi sebagai seorang pengajar di salah satu madrasah selama kurang lebih 20 tahun. Sejak awal kuliah memiliki hobi menulis, beberapa tulisan sempat terbit di media lokal dengan fokus tulisan pada bidang pendidikan, sosial dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ruang Lingkup Kajian Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis dalam Tujuan Pendidikan Islam

21 Oktober 2023   16:00 Diperbarui: 22 Oktober 2023   10:32 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ONTOLOGIS

Secara sederhana ontologi adalah cabang filsafat yang mengkaji tentang hakikat yang ada (sarwa-ada), baik yang bersifat abstrak maupun konkrit. Dalam konteks pendidikan Islam, maka yang menjadi kajian ontologinya adalah berupa fakta atau hakikat yang terkait dengan pendidikan Islam itu sendiri., termasuk di dalamnya hakikat tentang tujuan pendidikan Islam.

Apapun yang akan kita rencanakan atau kita laksanakan pastinya memiliki pedoman, arah dan tujuan yang jelas, baik itu jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang. Begitupun dengan tujuan pendidikan Islam, sebagai sebuah konsep yang dilandasi oleh nilai-nilai ke-Islaman ada goal atau purpose  yang jelas dan terarah. Pada intinya, tujuan pendidikan Islam ini adalah suatu proses pembentukan kepribadian manusia yang dilandasi oleh nilai-nilai atau ajaran ke-Islaman sehingga mampu melakasanakan tugas kekhalifannya di muka bumi ini, yaitu pribadi manusia yang secara jasmani maupun rohani tumbuh dan berkembang dalam keserasian dan keseimbangan dengan satu tujuan yaitu, Alloh SWT.

EPISTEMOLOGIS

Epistemologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sumber, pengertian, keaslian, struktur, metode dan validitas dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Konsep dasar tentang tujuan pendidikan Islam bersumber dari sumber Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber hukum primer diperkuat lagi dengan sumber hukum primer berupa kajian-kajian yang mendalam dari para ulama atau para pemikir Islam.  

Dalam kajian pemikiran Islam berkembang model sistem berpikir  dengan sudut pandang yang berbeda, tergantung pada paradigma yang diambil. Sehingga menghasilkan produk pemikiran kaya dan luas. Alhasil, struktur bangunan epistemologi tujan pendidikan Islam mampu menjawab segala bentuk perubahan dan tantangan kehidupan manusia dalam skala lokal, nasional dan global. Dalam arti tujuan pendidikan Islam sangat adaptif, fleksibel dan kompetitif sehingga mampu membentuk pribadi-pribadi manusia yang memiliki totalitas dalam menjalani kehidupannya, baik untuk kehidupan di dunia maupun kehidupan setelahnya dengan nilai-nilai dan ajaran Islam sebagai pedoman, acuan, dan landasan utama.

AKSIOLOGIS

Aksiologi adalah ilmu yang mempelajari hakikat tentang nilai-nilai ditinjau dari sudut  pandanga filsafat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nilai adalah kadar, mutu, sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan, sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya.  Dalam pandangan Islam nilai bisa dimaknai sebagai ciri yang khusus atau sifat yang melekat berupa aturan atau wawasan yang diyakini oleh agama Islam.

Dalam ranah aplikasi tujuan pendidikan secara umum atau dalam hal ini tujuan pendidikan Islam menitiberatkan pada tugas pokok dan fungsi guru sebagai eksekutor atau pelaksana kebijakan yang bersentuhan langsung atau tidak langsung dengan subyek dan obyek didik. Guru mempunyai tugas untuk menanamkan secara kokoh kepada subyek/obyek didiknya berkenaan dengan nilai-nilai atau ajaran Islam, agar peserta didik memiliki proteksi yang kuat dan memadai demi keberlangsungan kehidupannya di dunia dan akhirat nanti. Nilai-nilai atau pokok-pokok ajaran Islam yang penting untuk ditanamkan adalah nilai akidah, nilai ibadah dan nilai akhlak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun