Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia setahun lalu, Agus sekeluarga di Banjarmasin selalu berusaha untuk mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak mudik ke luar kota, sekaligus untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19. Apalagi Provinsi Kalimantan Selatan waktu itu pernah masuk dalam kategori zona merah.
Makanya Agus sekeluarga kemudian membatasi diri untuk pergi kemana-mana, ke rumah sanak saudara juga hampir-hampir tidak pernah; karena Agus mengetahui bahwa proses penyebaran Covid-19 ini tidak bisa dideteksi.
Tahun lalu pun Agus memutuskan untuk tidak menghadiri halal bihalal di rumah Paman Reso dan Bibi Djuminem, karena jumlah kasus positif akibat pandemi Covid-19 di Kota Banjarmasin semakin meningkat.
Bahkan Agus sekeluarga juga nyaris sepuluh bulan lamanya tidak menemui Bapak dan Ibu di Landasan Ulin, Banjarbaru. Alasannya karena memang mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi  Tante Har, Adik Dendy, dan Adik Erly tahu bahwa Bapak dan Ibu termasuk golongan lansia di atas 60 tahun yang begitu rentan terpapar virus jahat ini.
Agus sekeluarga baru mengunjungi Bapak dan Ibu menjelang akhir tahun 2020 lalu. Itu pun juga sangat berhati-hati dan selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Tentu Tante Har, Adik Dendy, dan Adik Erly juga sudah mendengar bahwa beberapa bulan terakhir di tahun 2021 ini, muncul banyak cluster rumah tangga. Dengan kata lain, peristiwa itu hendak mengatakan bahwa sebenarnya pengendalian penyebaran virus Covid-19 ini juga bergantung pada setiap keluarga-keluarga di manapun mereka berada.
Menurut pendapat Agus, jika keluarga-keluarga di semua daerah di Indonesia ini mau, sadar, dan secara sukarela mengikuti anjuran pemerintah sejak tahun 2020 lalu, maka barangkali di tahun 2021 ini kita sudah bisa menjalani puasa di bulan Ramadan tanpa pandemi Covid-19.
Meskipun sekarang ini berita-berita yang tergolong hoaks tentang virus Covid-19 masih beredar dan disebarkan -- entah sengaja atau tidak sengaja, oleh sebagian masyarakat kita; namun Agus sekeluarga lebih percaya dengan informasi resmi dari Pemerintah.
Apalagi sejak pandemi Covid-19 ini terjadi tahun lalu, Agus telah kehilangan banyak sahabat, kenalan, dan orang-orang terdekat. Dan kepulangan mereka untuk selama-lamanya memang akibat virus jahat ini. Jadi tidak ada alasan untuk tidak percaya bahwa virus Covid-19 ini sangat berbahaya sekali!
Sekarang ini Provinsi Kalimantan Selatan sudah dinyatakan masuk dalam zona oranye atau risiko sedang dan masuk pada urutan ke-12 dari 34 provinsi yang ada di Indonesia dalam Peta Penyebaran Covid-19.
Oiya Tante Har, Adik Dendy, dan Adik Erly; bagaimana kabar keponakan-keponakan di Ngawen? Semoga semuanya selalu sehat dan bahagia. Kebahagiaan itu sangat penting kita miliki dan rasakan saat ini karena akan meningkatkan sistem imun dalam tubuh kita masing-masing.