Mohon tunggu...
Sri Sayekti
Sri Sayekti Mohon Tunggu... Guru - Tertarik dengan literasi

Lahir di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Buku yang Kian Langka Keberadaannya

23 April 2021   11:37 Diperbarui: 23 April 2021   11:50 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

*Buku yang Kian Langka Keberadaannya*

Lembar demi lembar tersusun membentuk sebuah buku
Dari setiap lembarnya terdapat goresan pena dari seorang pujangga yang pernah menghiasi dunia literasi negeri ini

Syair tercipta dari diksi terindah mewakili isi hati sang pujangga
Nada sedih, gembira, gairah, kecewa, umpatan, pun makian teriring di ceruk bait-bait menyapu dunianya

Kisah cinta tersaji di larik penanya
Perjuangan hidup tak mudah, tergambar dari erangan serta makian akan masa yang terlewati

Ada juga tumpukan kertas bercerita indahnya buana ini
Buah pena para ilmuwan mengisahkan planet bumi, gugusan bintang, kemegahan gunung dan penciptanya
Membuatku kagum, tergila-gila akan semesta raya beserta jajarannya
Bahkan membuatku mencari, mengejar siapa tangan perkasa di balik cantiknya alam ini
Dan aku menemukannya
Sebuah keindahan maha dahsyat tak terlukis hanya dengan goresan pena

Tumpukan kertas ini kini menjadi kian langka
Mencarinya di pasar loak kadang tak ketemu, di toko buku terkenal pun kadang tak dijumpai
Perlahan tergantikan benda kecil bernama gadget
Mudah memang, namun diri ini mulai berpikir kelak, sepuluh tahun ke depan apakah kian jarang keberadaan mu
Inginnya kusimpan rapi buku-buku usang ini, kan kuperlihatkan kepada generasi ku bahwa dahulu tumpukan kertas yang kelihatan tak bernilai inilah yang membawaku pada dunia menembus batas kemustahilan

Semoga, keberadaan mu tetap menjadi gairah bagi generasi penerus ku

Selamat hari Buku Sedunia
23 April 2021

#kicauhati
#relungnurani

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun