Belajar akan pas kala bersama ahlinya. Sebut saja ingin menguasai ilmu maka mendekatlah pada pakarnya itu.Â
Semisal membuat roti, bengkel atau semacamnya. Maka selayaknya ikut dan bersama sang ahli itu. Atau dikenal dengan nyantrik. Ini dilakukan demi menguasai sebuah ilmu dan ketrampilan. Kala belum secanggih saat ini. Hanya saja cara yang digunakan beda. Seiring dengan kemajuan zaman.Â
Mereka yang pingin bisa harus siap dan tahan ujian. Bahkan perlu kesungguhan tingkat dewa. Alias tak mudah putus asa dengan berbagai cobaan. Baik dari dalam dirinya sendiri. Soal rasa malas dan juga putus asa. Tak kalah serunya  juga dari ahli yang akan kita mintai ilmunya. Harus menurut apa kata dan perintahnya.Â
Tak jarang dan bahkan tak disadari saat ikut seseorang ahli tahu-tahu mampu. Seorang ahli mesin atau bengkel yang disitu ada tenaga pembantunya. Mereka a mau disuruh benahi motor atau bahkan hnaya mengambilkan kunci untuk membuka mur baut. Atau sekedar mendorong motor yang akan diperbaiki di bengkel. Pokoknya ikut saja.Â
Lamanya waktu yang telah berjalan, ternyata ilmu itu tahu-tahu menempel di kepala dan bahkan malah lebih baik. Saking para nasabah tahu soal kemampuannya malah mereka meminta agar dia yang mengerjakan. Wow!
Maka nyantrik yang dikenal semenjak zaman dahulu itu menjadi cara menimba ilmu. Yang masih bisa diterapkan saat ini. Hal ini sebuah cara belajar yang sudah terbukti ampuhnya.Â