Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Siapa Bilang Nasi Diberi Kata Positif Tidak Busuk?

3 September 2019   04:33 Diperbarui: 3 September 2019   10:38 1545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kata-negatif
kata-negatif

kata-positif
kata-positif

Artinya, hal ini tidak dapat dijadikan argumen bahwa kata-kata, atau lebih spesifik adalah getaran yang dihasilkan oleh kata-kata dapat mengubah struktur nasi, atau kemudian digeneralisir bahwa kata-kata, atau lebih spesifik adalah getaran yang dihasilkan oleh kata-kata dapat mengubah materi!

Jangan terjebak dengan pandangan di atas, sehingga orang yang meyakini bahwa kata-kata, atau lebih spesifik adalah getaran yang dihasilkan oleh kata-kata dapat mengubah materi, yaitu kehidupan yang diharapkannya hanya dengan berperasaan positif saja. Yang penting adalah perasaan positif, dan hal-hal lain dalam kehidupan akan berubah mewujud dengan sendirinya.

Sekali lagi, perasaan positif, kata-kata positif itu bagus, baik dan bermanfaat. Namun ia tidak akan otomatis mengubah bentuk-bentuk materi. Lalu apa yang dapat mengubah bentuk materi? Yaitu tindakan kita.

Dalam buku Karma Yoga yang saya tulis, dikatakan demikian: "By knowing how to work, one can obtain the greatest results." Dengan mengetahui cara bertindak, seseorang dapat memperoleh hasil terbaik. 

Lalu apa hubungannya, saran yang mengatakan agar kita menggunakan kata-kata yang positif dan berperasaan positif? Kalau perasaan positif tidak dapat mengubah materi, lalu apa yang dapat mengubah materi?

Urutanya demikian: Pertama adalah merasakan. Dari merasakan kemudian menjadi keinginan. Dari keinginan kemudian muncul kekuatan untuk bertindak. Dari tindakan akan menghubungkan dengan konstelasi getaran-getaran pikiran yang sama. sehingga terjadi intensifikasi tindakan atau tindakan berulang yang semakin besar.

Jadi, kita disarankan untuk berkata positif dan berperasaan positif, bukan agar kita dapat mengubah materi dari tingkat getaran yang berubah (ini hoax), namun karena perasaan akan mempengaruhi keinginan, keinginan akan mempengaruhi tindakan.

Dan ketika tindakan pertama sudah dilakukan ia akan mengalami intensifikasi tindakan atau tindakan berulang yang semakin besar. Karena itulah banyak yang mengalami 'ketagihan' hanya karena coba-coba pada tindakan pertama, dalam bidang apapun.

Apabila diambil hikmah dari viralnya buku air tulisan Masaru Emoto, (dan mari kita abaikan bahwa ia bukan ilmuwan dan gelar Doktornya palsu dari universitas yang palsu) adalah marilah kita berkata-kata positif dan berperasaan positif bukan karena penelitian ilmiah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun