Kemudian Oscar membuat sendiri cryptocurrency yang ia klaim asli Indonesia yang bernama Tokenomy. Untuk promosi Tokenomy, Oscar juga menarik rasa nasionalisme masyarakat dengan slogannya: "MENGGUNAKAN TEKNOLOGI BLOCKCHAIN UNTUK MENCIPTAKAN EKONOMI BARU" - Cryptocurrency Teknologi Blockchain Anak Bangsa yang dapat digunakan untuk berbagai macam transaksi digital dimasa depan.
Lalu ada Dony, orang asli Tulungagung yang membuat Caya Future. Caya Future juga diklaim sebagai cryptocurrency asli Indonesia yang mempunyai slogan: "Membuat Caya bermanfaat bagi masyarakat dan menjadikan Caya sebagai Bitcoinnya Indonesia. Mari sejahterakan Indonesia dengan coinnya orang Indonesia."
Kemudian ada Bali Coin. Yaitu cryptocurrency yang dimulai beredar di Bali. Asumsinya adalah banyak orang mancanegara di Bali sehingga diharapkan perkembangan uang digital di Bali dapat digunakan dan mendongkrak ekonomi di sana.
Steneum, yaitu cryptocurrency yang juga mengklaim asli Indonesia dengan tim developer semuanya asli Indonesia.
Yang terbaru adalah Cyronium. Cryptocurrency ini juga sama, yaitu mengklaim asli Indonesia. Sama seperti cryptocurrency sebelumnya, Cyronium juga mempunyai slogan nasionalisme, yaitu menargetkan akan ada 10.000 UKM/Bisnis dalam bidang usaha yang relevan, yang akan di scale-up lewat Cyronium.
Wow! Ternyata cryptocurrency asli Indonesia ini tidak hanya satu, dan mungkin masih ada lagi yang terlewat saya tuliskan. Dari sisi ini tentu saja kita bangga bahwa Indonesia juga tidak ketinggalan dengan perkembangan peluang adanya mata uang digital ini di masa depan.
Lalu bagaimana dampak dari sisi sosial budaya di Indonesia atau dunia umumnya?
Saya akan mengutip apa yang pernah diucapkan oleh Bill Gates di bbc.com:
Crypto-currencies are killing people in a "fairly direct way", Microsoft founder Bill Gates has said.
The main feature of crypto-currencies is their anonymity. I don't think this is a good thing. The government's ability to find money laundering and tax evasion and terrorist funding is a good thing.Â
Kita tentu saja boleh setuju dan boleh tidak dengan apa yang diungkapkan oleh Bill Gates, namun tentu saja hal tersebut dapat kita jadikan bahan renungan dalam perkembangan sosial dan budaya.Â