Profesi juga sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Di sini, Pramugari membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap pengetahuan khusus, yaitu keselamatan penerbangan dan penguasaan pengetahuan tersebut membutuhkan sertifikasi dan lisensi khusus sebagai tanda ‘layak terbang’.
Yang menjadi penting di sini adalah, apakah para pelaku yaitu yang bekerja sebagai Pramugari sudah menerapkan apa yang dilakukannya sebagai Profesi atau hanya hobi? Â Walaupun ini merupakan hak individu, namun sikap terhadap apa yang dilakukan akan mewarnai pekerjaan Pramugari ini secara global dan membentuk persepsi sendiri di masyarakat. Di masyarakat kita, pekerjaan Pramugari yang lebih kental dikaitkan dengan pelayanan makanan dan minuman, adalah sangat mungkin disebabkan oleh beberapa individu yang pada saat melakukan tugasnya hanya menunjukkan seorang yang hanya melayani makanan dan minuman, tanpa keahlian lainnya.
Sebagai contoh, adalah tindakan Pramugari yang hanya keluar ke kabin pesawat di saat penyajian makanan dan minuman. Tidak bersama penumpang saat hadir, memastikan keselamatan, kenyamanan, berjalan secara berkala memastikan ruang kabin aman. Dan setelah penyajian makanan dan minuman selesai, pramugari kembali ke dapur pesawat. Yang seperti ini memang tidak menjadikan pekerjaan Pramugari sebagai Profesi. Individu seperti ini mungkin hanya menjadikannya hobi karena ada fasilitas jalan-jalan di sana.
Bagaimana seorang Pramugari yang menjadikan pekerjaannya sebagai sebuah Profesi? Tentu saja di sini dibutuhkan pemahaman tentang ‘passion’, tentang ‘goal’ dan ‘misi penerbangan’. Sepengetahuan saya, pendidikan Pramugari tidak atau belum memasukkan materi tersebut secara mendalam. Mungkin karena kebutuhan maskapai sehingga tuntutan materi keselamatan penerbangan diutamakan agar segara dapat sertifikasi atau lisensi untuk terbang guna memenuhi operational penerbangan.
Ke depan, Pramugari di Indonesia seharusnya dapat memahami lagi apa arti profesi baginya. Bukan hanya ikut-ikutan atau bahkan hanya ingin menikmati fasilitas jalan-jalan sehingga ia hanya nampak sebagai pekerja di dapur pesawat semata. Kalau sudah begini maka mukanya akan cemberut begitu melihat penumpang penuh dan tanpa rasa hangat dalam berinteraksi dengan para penumpang yang ada.
Bagi Anda yang bekerja sebagai Pramugari, apakah Anda menjadikan pekerjaan Anda sebagai Profesi atau Hobi?
Bagi Anda yang ingin bekerja sebagai Pramugari, sudahkah Anda menetapkan bahwa pekerjaan Anda hanya sebagai hobi atau profesi?
Kalau Anda masih bingung untuk memahami hal ini, maka sebaiknya mari didalami lagi tentang apa itu ‘passion’!