Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menerjang Hujan di Kala Senja

11 November 2020   16:40 Diperbarui: 11 November 2020   16:41 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cepat- cepat ku beranjak keperaduanku...

Saat gumpalan awan tak bersahabat menyebar di langit -langit hari.... 

Mengusir mentari yang berkilauan.. 

Bergerak kelabu berkatmu.. Membawa kantong air yang siap di hujamkan ke ibu pertiwi.. 

Bergegas bergerak menerjang...di jalan ini, yang kering.. Kau hujami.. Ribuan air seperti kerikil-kerikil tajam yang langsung meresap ke ulu hatiku

Saat aku menghayati sejarahnya. ... Kasihku.. 

Bersama peluh dan keluhku.. Ku sekarang bersama Menjejaki aspal,yang menguap entah itu hujan dan panas... Membawa kehangatan cinta kita.. 

 Menembus ke pori-pori tanah ini... 

Kurasakan getar pengorbananmu... Menciptakan semngat yang baru.. Sampai mengering mantolku yang basah terkena sengatan kasihmu..

-mungkin sebuah pamit perpisahan, hanya sekejap kukatakan ... 

Saat ku nantikan kembali mentari pagi..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun