Kompleksitas masalah kemampuan belajar siswa dan atau mutu lulusan memang rumit. Saat ini jumlah guru lebih berlimpah, anggaran cukup, dan siswa sebagai bahan baku input sistem tak bisa kita anggap sebagai penyebab rendahnya skor PISA.
Perlu ditelisik lebih dalam mengapa masih ada guru bergaji kecil atau ada sekolah yang kurang pengajar. Termasuk perlu juga dipikir hal-hal menyangkut gedung dan kelengkapan alat belajar mengajar lain.
Semoga dari hasil blusukan ke pelosok, Menteri Nadiem mampu membentuk tim ahli sekaligus guru yang paham pendidikan  untuk mengurai benang basah nan kusut. Semoga pula segera setelah itu muncul perubahan signifikan dan Indonesia masuk 10 besar PISA (dari atas).***