Dan akhirnya Prabowo-Sandi kalah dengan sedikit penurunan suara dibanding kekalahan dalam Pilpres 2014.
Amien Rais dan gerakan people power
Meskipun Pilpres 2019 berakhir dengan kemenangan Jokowi-Ma'ruf, Amien Rais dan aliansi politiknya tidak segera memupus asa untuk melengserkan inkumben.  Berbagai upaya dilakukan lewat  isu-isu kontroversial  pascapilpres sehingga stabilitas politik dan keamanan cukup terganggu.  Korban tewas berjatuhan di Jakarta dalam aksi-aksi protes menentang pemerintah.
Prabowo pun sempat ikut menari dalam irama tabuhan gendang  people power yang menolak rekapitulasi perhitungan suara. Sedangkan cawapresnya Sandiaga Uno tampak lebih cerdas, tidak termakan rayuan untuk bertindak inkonstitusional. Karena selisih paham itu Sandi keluar Gerindra meski kemudian ia ralat lagi.
Amien Rais adalah salah satu dari sekian tokoh 212 yang menjadi motor penggerak  people power yang kemudian gembos. Percobaan itu gagal total karena situasi 2019 berbeda sekali dengan kondisi tahun 98-99 saat masa jaya-jayanya sang bapak reformasi.
Dahulu lewat  cara mutualan  dengan gerakan mahasiswa, Amien memperoleh tiket  malang melintang di panggung politik nasional. Sabda Amien pada masanya adalah titah reformasi yang  ditunggu dan dielu-elukan media dan mahasiswa.
Setelah era Habibie selesai, Amien Rais juga berhasil menggagalkan Megawati --pemenang pemilu 1999-- untuk menjadi presiden dengan membentuk poros tengah yang mengusung Gus Dur menjadi RI 1. Tetapi keberhasilan Gus Dur menjadi presiden pun tidak utuh satu periode, di tengah jalan mantan Ketum PBNU itu dilengserkan dan Amien Rais ikut terlibat pula di dalamnya.
Pada masa kepemimpinan Jokowi di mana asumsi-asumsi politik dan kondisi zaman sudah berubah, Amien tidak lagi mendapat dukungan mahasiswa. Sebagai gantinya Amien melaju dengan dukungan massa ormas Islam dadakan yang berakar dari konstituen PKS dan PBB serta beberapa ormas Islam garis keras. Kendaraan politiknya kini disebut gerakan umat 212, atau GNPF (Gerakan Nasional pengawal Fatwa); yang kemudian bertransformasi menjadi Persaudaraan Alumni 212 atau aneka sebutan lain. Basis  massa sebenarnya tetap yang itu-itu saja meskipun labelnya berganti 3x sehari.
Jokowi cerdik membaca situasi
Menghadapi kubu Amien cs dari kalangan muslim kelas menengah, Jokowi menggandeng kekuatan Nahdlatul Ulama. Posisi tertinggi yang mungkin pun kemudian diberikan pada  tokoh NU yaitu  K.H Ma'ruf Amin sebagai  cawapres. Hal itu berarti  hilangnya  peluang Mahfudz MD dan juga Jenderal Moeldoko untuk mendampingi Jokowi.