Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menjadi Mahasiswa "Double Minority" Gara-gara Bertani

22 Mei 2019   06:38 Diperbarui: 22 Mei 2019   07:01 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman padi mulai berisi (dokpri).

Petani organik harus berkomitmen melestarikan kekayaan plasma nutfah endemik agar tidak punah karena tergeser oleh varietas hibrida. Pertanian monokultur apalagi monovarietas rentan terhadap serangan penyakit atau perubahan iklim.

Walaupun pertanian organik berbiaya murah dan harga produknya relatif tinggi, bukan berarti petani gampang tertarik.

Menjadi petani organik butuh kesabaran dan ketelatenan. Mereka  harus mempersiapkan benih sendiri termasuk juga pupuk dan pembasmi hama alami yang tidak dijual di pasaran. Sementara itu, waktu panen padi varietas lokal umumnya lebih lama.

Seiring dengan perubahan zaman, budaya pragmatis semakin merasuki  seluruh lapisan masyarakat. Alhasil, mayoritas petani pun lebih memilih metode konvensional daripada metode organik yang dianggap ribet.

Praktik bercocok tanam warisan leluhur ini semakin tersisih karena budaya instan  yang serba praktis. Benih tinggal beli, pupuk dan pestisida tinggal beli, dan siklus panen lebih cepat; itulah kelebihan pertanian non-organik atau konvensional yang disukai petani.

Regenerasi petani dan konservasi lingkungan

Tidak jauh berbeda dengan kondisi dahulu, popularitas profesi petani di kalangan generasi muda saat ini juga semakin menurun. Data menunjukkan, sejak tahun 2010 hingga 2017 terjadi  penurunan rata-rata 1,1%  per tahun.

Pada sisi yang lain, munculnya agropreneur muda yang berani eksis menampakkan diri juga patut diapresiasi dan perlu didukung oleh pemerintah. Mereka menekuni budidaya padi, jagung, kopi, rempah-rempah, dan komoditi lainnya. Ada juga yang memilih jadi peternak atau budidaya ikan.  


Keberhasilan mereka berwirausaha di bidang pertanian akan memotivasi generasi muda lainnya untuk ikut terlibat. Terlepas dari metode yang digunakan, apakah secara organik atau konvensional.

Pemerintah juga terus aktif melakukan usaha untuk menginisiasi proses regenerasi petani di kalangan milenial. Cita-cita menjadikan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia 2045 membuat pemerintah harus bergerak cepat. Tanpa dukungan petani program tersebut tidak mungkin tercapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun