Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kerap Hujat Infrastruktur Jokowi, Oposisi Tersandung Kasus Malfungsi Fasilitas Umum

11 April 2019   16:13 Diperbarui: 12 April 2019   00:05 3402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infografis pembangunan infrastruktur pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi-JK (pdf. Majalah Gatra edisi November 2017).

Islam adalah ajaran yang komprehensif, mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Sarana dan prasarana umum termasuk masalah penting dalam Islam karena selain menopang kehidupan sehari-hari, peribadatan umat Islam juga perlu sarana infrastruktur agar terlaksana dengan lancar.

Kita ambil satu contoh, hadits Nabi yang bercerita tentang seorang musafir yang menolong seekor anjing. Hadits ini shahih, diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim dan terkenal karena sering diulas khatib saat membahas  perlunya kita menolong sesama hidup.

Ketika berada pada satu  perjalanan siang yang panas terik, dalam keadaan kehausan yang amat sangat, seorang perempuan pezina  (dalam riwayat yang lain seorang laki-laki) tiba di tepi sebuah sumur dan mendapati seekor anjing yang terlihat amat dahaga. Perempuan itu pun melepas sebelah sepatu dan mengikat dengan penutup kepalanya untuk mengambil air dari dalam sumur. Setelah  minum air secukupnya, sebagian air ia berikan untuk anjing yang hampir mati kehausan; dan, karena perbuatan tersebut Allah SWT berkenan  memberinya ampunan.  

Jika menolong seekor anjing saja Allah mengampuni seorang wanita yang berlumur dosa, apatah lagi membangun jaringan irigasi untuk mengairi sawah dan memberi kehidupan jutaan manusia. Air juga penting bagi  umat Islam untuk bersuci, dalam sehari minimal lima kali ketika berwudlu sebelum salat.

Dalam hadits lain diriwayatkan tentang seseorang yang masuk surga karena menyingkirkan duri di jalan supaya  orang lain terhindar dari bahaya. Menyingkirkan duri di jalan termasuk salah satu dari 70 cabang iman di dalam Islam.

Pesan yang dapat kita serap: jika hanya dengan menyingkirkan duri di jalan saja Allah memuliakan  seseorang, apalagi membangun dan memperbaiki jalan untuk memperlancar arus lalu lintas.  Masyarakat dipermudah menjalankan  aktivitas sehari-hari jika jalan-jalan terhubung dengan baik; dan sebaliknya, akan terganggu jika ada yang menghambat atau menghalang-halangi.

Selain untuk urusan duniawi, umat Islam juga butuh jalan, pelabuhan dan bandara karena salah satu rukun Islam adalah melaksanakan ibadah haji di Mekkah. Perlu kendaraan dan jalan yang baik agar jamaah haji sampai di tanah suci yang letaknya ribuan kilometer dari negara kita.

Siapapun yang memerintah, jika ia melaksanakan amanat rakyat mewujudkan keadilan sosial maka ia  harus didukung dan dibantu. Menjadi satu kejanggalan jika pemerintah yang giat membangun berbagai fasilitas umum untuk kemaslahatan malah dicela.

Joko Widodo, seorang muslim  yang selama menjadi  presiden bekerja sepenuh hati untuk kesejahteraan rakyat, sudah sepantasnya mendapat apresiasi yang setimpal. Tidak selayaknya diperlakukan secara tidak hormat apalagi dihina dan difitnah walau oleh pihak oposisi sekalipun. Hasil kerjanya tidak boleh  direndahkan seolah-olah kita tidak butuh infrastruktur.

Bukan berarti pemerintah tidak boleh dikritik, tetapi kritikan yang wajarlah yang diperlukan. Rakyat juga tahu bedanya antara mencela dengan mengkritik.

Di sisi lain, para pencela  yang berkedok agama kerap mempertontonkan kebodohan fikih yang menyalahi aturan penggunaan fasilitas umum. Azas keadilan pun kerap  diabaikan, bahkan secara terang-terangan.

Contohnya adalah salat Jum'at di jalan raya  karena sedang berdemo, padahal pengguna jalan sedang padat-padatnya karena hari kerja dan masjid jami untuk Jum'atan juga tersedia.

Berbeda kasusnya dengan  salat Ied yang dilakukan saat libur nasional. Pada hari itu jalan raya menjadi lengang karena seluruh umat Islam memang sedang berkumpul di mesjid dan akibatnya jamaah salat Ied meluber hingga ke jalan.

Massa aksi demo salat di jalan raya (merdeka.com).
Massa aksi demo salat di jalan raya (merdeka.com).
Kasus penyalahgunaan fasilitas berikutnya adalah penggunaan Gelora Bung Karno sebagai tempat salat subuh berjamaah menjelang kampanye Akbar Prabowo-Sandi hari Minggu lalu.

Akibat persiapan yang tidak matang, makmum pria dan wanita bercampur selang-seling, dan  tidak jelas urutan safnya  karena ada posisi makmum pria berada di belakang wanita. Arah kiblat pun jadi rancu bagi makmum yang berada di bangku penonton karena arsitektur  stadion yang melingkar. Bangku penonton fungsinya adalah tempat duduk untuk menonton, bukan tempat salat.

Keteledoran panitia kampanye akbar Prabowo-Sandi menjadi keprihatinan  karena pihak oposisi selama ini lantang berteriak atas nama agama untuk menghujat pemerintah. Salah satu hujatannya adalah justru karena pemerintahan Jokowi giat membangun infrastruktur.

Kasus salat Jum'at di jalan raya tanpa alasan yang kuat secara syar'i, maupun salat subuh berjamaah di stadion yang kacau safnya mencoreng  citra muslim Indonesia di mata dunia. Seolah-olah kekurangan ulama yang faham fikih, umat Islam Indonesia menanggung malu  gara-gara salah kaprah penggunaan infrastruktur yang tidak pada tempatnya.

Sebaliknya bagi Jokowi yang saat ini maju dalam Pilpres 2019 bersama K. H. Ma'ruf Amin, kerja nyata selama periode pertama akan menjadi modal untuk meraih simpati dari pendukungnya dan sebagian besar undecided voters yang belum menentukan pilihan. Apa yang kurang selama periode pertama dapat dilengkapi di periode kedua untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Apalagi pendampingnya sekarang adalah seorang ulama besar Indonesia.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun