Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pilpres 2019, Karena Jokowi Butuh Benteng dan Prabowo Butuh Duit

10 Agustus 2018   05:36 Diperbarui: 10 Agustus 2018   10:55 1683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi di kediaman Prabowo, Hambalang (merdeka.com).

Terjawab sudah teka-teki perdebatan calon wakil presiden yang akan mendampingi kandidat presiden dalam Pilpres 2019.

Joko Widodo resmi mengumumkan Prof. Ma'ruf Amin, Ketua MUI, sebagai calon wakilnya untuk meneruskan jabatan presiden periode kedua: 2019-2014. Sementara, Prabowo Subianto memutuskan  Sandiaga Uno sebagai calon wakil presidennya.

Menarik untuk ditelisik, apa sesungguhnya yang menjadi alasan masing-masing capres tersebut untuk memilih sosok pendamping dalam pemilu nanti.

Dinamika PBNU  menghambat peluang Mahfud MD

Secara umum Jokowi memang membutuhkan sosok yang mewakili citra religius  untuk menghadapi serangan isu-isu lawan politiknya selama ini.

Petahana bertahun-tahun harus menahan gempuran kampanye negatif pro-komunisme terkait kebijakan-kebijakannya yang dianggap  lebih condong ke China, dan isu diskriminasi atau pendzaliman terhadap kelompok ulama-ulama tertentu. Figur cawapres ideal Jokowi berada pada diri tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ormas umat Islam terbesar di Indonesia.

Baca: Pilpres 2019, Mereka yang "Balik Kanan"

Namun ada banyak tokoh NU, yang mana pilihan Jokowi?

Dalam 10 nama yang dibocorkan Gus Romi, Ketum PPP, ada 4 nama yang berasal dari kalangan NU; Ma'ruf Amin, Muhaimin Iskandar, Mahfud MD, dan Gus Romi (satu tokoh ulama lainnya, Din Syamsuddin, berasal dari Muhammadiyyah). Dari 4 nama tokoh NU tersebut sosok Mahfud MD lah yang terlebih dahulu menguat.

Mahfud MD memiliki rekam jejak yang relatif bersih.

Kapabilitas pun tidak diragukan lagi karena pengalaman dan pengetahuannya sebagai pejabat legislatif (anggota DPR dari PKB), eksekutif (Menhan dan Menkumham era Gus Dur), dan judikatif (Ketua Mahkamah Konstitusi). Amunisinya lengkap untuk membenahi sengkarut birokrasi dan tata Negara republik ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun