Hai, kenapa kau terus ikut di setiap malamku?
Tak bisakah kau pergi dari hadapanku?
Sungguh, kau selalu ada dekat denganku.
Tapi, tak sekali pun kau membantu persoalanku.
Kau cuman diam dan hanya bisa terpaku.
Hai, sekeras itu kah kau?
Silahkan pergi jika kau mau?
Jika kau ada, aku merasa kacau.
Karena hadirmu selalu bersama cahaya yang membuat silau.
Siapa kah dirimu, yang terus membayangiku berjalan?
Siapakah dirimu, yang selalu hadir dalam setiap hembusan?
Kau hanya hadir, tanpa ada perwujudan. Membayangi setiap isi pikiran.
Sampai kapan aku harus memikirkan bayangan?
Tak sekalipun dia mau berkenalan,
Apalagi berjabat tangan.
Dalam pikiran, kau hanya sebuah angan-angan.
Sungguh kau bayangan yang merusak pikiran.
Sudihkah nanti malam kau pergi?
Jika malam ini kau tak juga pergi,
Aku akan pergi esok pagi.
Coba untuk tak melihat bayanganmu lagi.
Salam.
Agung Kurniawan Sastro.