Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 3 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 3 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung “Menulis bukan sekadar merangkai kata, tapi merawat jiwa dan meninggalkan jejak makna.”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Menulis Bisa Membuat Guru Lebih Bahagia

30 September 2025   08:42 Diperbarui: 30 September 2025   09:28 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis bisa menjadi ruang jeda yang membuat guru tetap bahagia meski rutinitas mengajar penuh tantangan.|Foto: thetutorresource.com

Mungkin itulah sebabnya, guru yang terbiasa menulis terlihat lebih ringan langkahnya. Kata-kata yang ada di kepala dan dirasa di dada, bisa menjadi pelepas beban, kepenatan, dan kelelahan.

Menulis untuk Aktualisasi Diri

Saya juga melihat banyak guru yang hebat di kelas, tapi jarang punya ruang untuk didengar di luar kelas. Padahal, mereka punya begitu banyak cerita dan pemikiran. Itu terbukti saat saya berbincang-bincang intens tentang sebuah topik.

Ya, menulis bisa menjadi panggung itu. Tulisan seorang guru bukan hanya catatan pribadi, melainkan refleksi yang bisa menginspirasi rekan sejawat, bahkan masyarakat luas. Ketika tulisan mereka dibaca dan diapresiasi, ada rasa berarti yang tumbuh: bahwa suara mereka penting.

Hasilnya, seorang guru yang juga anggota grup Penulis Pembelajar Indonesia kemarin mengontak saya. Katanya, "Hallo, Pak Agung... semangat sore.. Pak Agung sejak ikuti langkah-langkah menulis dari bapak, alhamdulillah tulisan-tulisan saya bulan ini banyak yang jadi Artikel Utama.. Sedikit berbagi pengalaman: 2 hari ini, baru juga tayang ga berapa lama, hari itu juga langsung AU.. Terima kasih banyak ya Pak Agung buat pencerahannya.. "

Menulis sebagai Warisan Pengetahuan

Guru selalu meninggalkan jejak pada murid-muridnya. Tapi bayangkan bila jejak itu tidak hanya berupa kenangan, melainkan juga tulisan.

Saya sendiri masih ingat betul artikel kecil seorang guru yang pernah saya baca. Tulisan itu begitu sederhana, tapi mampu menancap dalam pikiran saya bertahun-tahun. Dari situ saya percaya: tulisan guru bisa menjadi warisan yang abadi, yang tetap hidup bahkan setelah mereka tak lagi mengajar.

Menulis Membangun Koneksi Sosial

Menulis juga membuka pintu pertemanan baru. Di platform seperti Kompasiana, saya sering melihat guru-guru berbagi pengalaman, berdiskusi, bahkan berkolaborasi dengan profesi lain.

Tulisan menyatukan mereka dalam komunitas yang memberi energi positif.

Bayangkan betapa berharga bagi seorang guru memiliki jaringan yang mendukung, bukan hanya di sekolahnya, tapi juga di dunia yang lebih luas.

Menutup Catatan

Dari pengalaman singkat saya mengisi kelas, saya makin yakin: menjadi guru itu luar biasa melelahkan sekaligus mulia. Dan menulis bisa menjadi cara sederhana untuk menjaga kebahagiaan mereka.

Menulis meredakan stres, memberi ruang aktualisasi, meninggalkan warisan, dan membangun koneksi sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun