Pelajaran bagi kita: kekurangan di dunia bukan aib, bila diganti dengan keberkahan ilmu dan amal.
2. Asiyah binti Muzahim: Cahaya Iman di Istana Kegelapan
"Bersuamikan penguasa paling zalim tidak memadamkan cahaya iman seorang hamba yang ikhlas."
Asiyah, istri Fir'aun, hidup dalam istana penuh kemewahan namun bersuamikan manusia paling durhaka di muka bumi. Ia memilih iman, meski harus berhadapan dengan siksaan.
Allah SWT mengabadikan doanya dalam Al-Qur'an: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya..." (QS. At-Tahrim: 11)
Rasulullah SAW pun menyebut beliau termasuk wanita penghuni surga terbaik (HR. Ahmad, at-Tirmidzi).
Meski bersuamikan penguasa dzalim, Asiyah tetap menjadi wanita terbaik. Ini pelajaran bahwa kedekatan dengan Allah lebih utama daripada status keluarga.
3. Fatimah Az-Zahra: Kehormatan dalam Kesederhanaan
"Kesempitan harta tidak pernah mengurangi kemuliaan, jika hati dipenuhi sabar dan ridha."
Fatimah, putri Rasulullah SAW, dikenal sebagai wanita penuh kesabaran. Ia hidup dalam kesederhanaan, sering kekurangan makanan, bahkan pernah bekerja keras hingga tangannya melepuh.
Namun Rasulullah SAW bersabda kepadanya: "Tidakkah engkau ridha, wahai Fatimah, bahwa engkau menjadi pemimpin wanita ahli surga?" (HR. Bukhari dan Muslim)