"Pemimpin yang bodoh dan kekanak-kanakan adalah ujian bagi rakyatnya, namun rakyat yang cerdas tak akan tinggal diam. Ilmu, doa, dan persatuan adalah benteng perlindungan terbaik."
Pemimpin adalah nahkoda bagi sebuah bangsa dan masyarakat. Jika pemimpin memiliki kebijaksanaan, kedewasaan, dan ilmu yang mendalam, maka rakyat akan sejahtera dan hidup dalam ketentraman. Sebaliknya, jika pemimpin bodoh dan kekanak-kanakan yang memimpin, maka kehancuran dan kemudaratan menjadi tak terelakkan.
Rasulullah SAW telah mengingatkan umat Islam agar berlindung dari pemimpin semacam ini, karena mereka dapat membawa kehancuran bagi masyarakat dan menjadi tanda-tanda dekatnya hari kiamat.
Mengenali Pemimpin Bodoh dan Kekanak-Kanakan
Islam telah memberikan pedoman bagi kita dalam menilai kepemimpinan seseorang. Pemimpin yang bodoh dan kekanak-kanakan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bergantung pada pihak lain. Pemimpin yang tidak mandiri dalam mengambil keputusan dan mudah dipengaruhi oleh kelompok tertentu, cenderung mengorbankan kepentingan rakyat demi ambisi segelintir orang.
2. Egois dan otoriter. Pemimpin semacam ini lebih mementingkan kehendaknya sendiri, tanpa mempertimbangkan dampak bagi rakyat. Mereka tidak menerima masukan dan enggan mendengar kritik.
3. Baperan dan mudah tersinggung. Sifat kekanak-kanakan terlihat dalam sikap emosional yang tidak stabil. Pemimpin yang selalu ingin dipuji, tetapi mudah marah jika dikritik, akan sulit membawa kebaikan bagi rakyatnya.
4. Minim ilmu dan kebijaksanaan. Rasulullah SAW telah bersabda bahwa di akhir zaman, orang-orang bodoh akan diangkat menjadi pemimpin. Mereka berbicara tanpa ilmu dan menyesatkan masyarakat dengan kebijakan yang tidak bijaksana (HR. Bukhari dan Muslim).
Dampak dari Kepemimpinan Bodoh