Pemimpin yang tidak memiliki kecerdasan, keilmuan, dan kedewasaan dapat menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat, antara lain:
* Ketidakadilan merajalela. Keputusan yang diambil tidak berlandaskan keadilan, tetapi lebih kepada kepentingan pribadi dan kelompok tertentu.
* Hancurnya tatanan sosial. Kebijakan yang tidak berpihak pada kemaslahatan rakyat akan membuat masyarakat terpecah belah dan kehilangan kepercayaan kepada pemimpin.
* Kemunduran peradaban. Kepemimpinan yang tidak berbasis ilmu dan kebijaksanaan akan membawa negara ke jurang kehancuran.
Bagaimana Berlindung dari Pemimpin Bodoh?
Sebagai umat Islam, kita perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk menghindari dampak buruk dari kepemimpinan bodoh dan kekanak-kanakan:
1. Berdoa kepada Allah SWT. Rasulullah SAW mengajarkan doa agar kita terhindar dari kepemimpinan yang buruk: "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan pemimpin kami dari kalangan orang-orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak memiliki kasih sayang kepada kami." (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
2. Memilih pemimpin dengan cerdas. Islam mengajarkan agar kita memilih pemimpin yang memiliki sifat adil, berilmu, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab. Jangan terpengaruh oleh popularitas semata, tetapi lihatlah rekam jejak dan kapasitasnya.
3. Meningkatkan kesadaran politik umat. Umat Islam harus cerdas dalam memahami kondisi politik dan kepemimpinan. Jangan mudah tertipu oleh janji manis yang tidak memiliki dasar.
4. Menguatkan peran ulama dan cendekiawan. Ulama dan cendekiawan harus berperan aktif dalam memberikan pencerahan kepada umat, sehingga masyarakat tidak salah dalam memilih pemimpin.
5. Menjalin ukhuwah Islamiyah. Persatuan umat sangat penting dalam menghadapi pemimpin yang bodoh dan zalim. Dengan persatuan, umat Islam bisa lebih kuat dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran.
Jadi, bila kita simpulkan, pemimpin bodoh dan kekanak-kanakan itu adalah ujian besar bagi masyarakat. Oleh karena itu, Islam mengajarkan umatnya untuk selalu berhati-hati dalam memilih pemimpin dan berlindung kepada Allah dari kepemimpinan yang zalim. Dengan doa, ilmu, persatuan, dan kesadaran politik, umat Islam bisa menghindari dampak buruk dari kepemimpinan yang tidak kompeten.
Semoga Allah SWT selalu memberikan kita pemimpin yang adil, amanah, dan bertanggung jawab. Aamiin.