Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Insan Pembelajar

Agung MSG - Trainer Transformatif | Human Development Coach | Penulis Buku * Be A Rich Man (2004) * Retail Risk Management in Detail (2010) * The Prophet’s Natural Curative Secret (2022) 📧 Email: agungmsg@gmail.com 📱 Instagram: @agungmsg 🔖 Tagar: #haiedumain | #inspirasihati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rahasia Dua Jihad di Bulan Ramadhan yang Membawa Keberuntungan Hakiki

3 Maret 2025   05:42 Diperbarui: 3 Maret 2025   05:42 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua jihad di Ramadhan: menahan diri di siang hari, bersujud di malam hari. Keduanya membawa kemenangan sejati.|Foto: pexels.com/Pok Rie

"Ramadhan adalah medan perjuangan, di siang hari menahan diri dari hawa nafsu, di malam hari bersujud penuh harap. Inilah jalan menuju kemenangan sejati."

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, di mana setiap amal dilipatgandakan dan setiap hamba mendapatkan kesempatan emas untuk meraih keutamaan yang tiada tara. Bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, Ramadhan juga merupakan bulan perjuangan, bulan jihad yang sejati.

Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali mengingatkan bahwa di bulan Ramadhan, seorang mukmin memiliki dua jenis jihad yang harus ia jalani:
1. Jihad di siang hari dengan berpuasa.
2. Jihad di malam hari dengan shalat malam.
yang mampu menggabungkan keduanya dengan penuh kesabaran, keikhlasan, dan keteguhan, niscaya Allah akan memberinya pahala tanpa batas. Inilah dua jihad yang menjadi tanda kebersihan jiwa dan ketinggian maqam seorang hamba di sisi Allah.

Jihad di Siang Hari: Kesabaran dalam Puasa

Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga ujian kesabaran dalam menghadapi godaan dunia. Rasulullah bersabda:

"Puasa adalah perisai..." (HR. Bukhari dan Muslim)

Perisai dari api neraka, perisai dari syahwat, perisai dari bisikan setan. Dengan puasa, seorang hamba diajarkan untuk menundukkan hawa nafsu, melawan godaan syahwat, dan meraih ketakwaan. Allah berfirman:

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah, 2: 183)

Inilah jihad yang pertama: menahan diri, menjaga lisan dari kata-kata yang sia-sia, menjaga hati dari prasangka buruk, dan menjaga mata dari pandangan yang haram. Setiap detik dalam puasa adalah ladang pahala yang berlipat ganda.

Jihad di Malam Hari: Menghidupkan Qiyamul Lail

Jika siang hari adalah medan perjuangan menahan diri, maka malam hari adalah waktu untuk mengadu kepada Allah, memperkuat ikatan ruhiyah melalui shalat malam. Rasulullah bersabda:

"Barang siapa yang mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Shalat malam adalah tanda kecintaan sejati kepada Allah. Dalam keheningan malam, seorang mukmin berbisik dalam sujudnya, meminta ampunan, rahmat, dan petunjuk. Inilah jihad kedua: melawan kantuk, menepis rasa malas, dan menegakkan shalat dengan penuh kekhusyukan.

Menggabungkan Dua Jihad: Rahasia Keberuntungan Hakiki

Seseorang yang mampu menjalankan dua jihad ini dengan ikhlas akan mendapatkan keberuntungan yang tidak terhingga. Allah berfirman:

"Hanya orang-orang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas." (QS. Az-Zumar, 39: 10)

Ramadhan adalah waktu terbaik untuk bertransaksi dengan Allah. Hidup ini adalah perdagangan: apakah kita akan memilih transaksi yang menguntungkan dengan Allah atau justru rugi dengan memilih kesenangan dunia yang sementara? Sebagaimana sabda Rasulullah :

"Surga dan neraka lebih dekat kepada seseorang dibanding tali sandalnya." (HR. Bukhari)

Maka, siapakah di antara kita yang akan memanfaatkan Ramadhan ini sebagai momen untuk meraih kemenangan sejati?

Kesimpulan: Jadilah Pejuang di Bulan Ramadhan

Tidak semua orang diberikan kesempatan untuk merasakan Ramadhan ini. Setiap detiknya adalah ladang pahala, setiap amalnya adalah investasi menuju kebahagiaan abadi. Dua jihad ini - puasa di siang hari dan shalat malam - adalah jalan menuju ridha Allah. Dengan kesabaran, keikhlasan, dan keteguhan, seorang hamba akan meraih pahala tanpa batas, hingga akhirnya berjumpa dengan Allah dalam keadaan mulia.

Ramadhan adalah kesempatan langka. Marilah kita bersungguh-sungguh dalam dua jihad ini, agar kita menjadi bagian dari mereka yang beruntung, yang Allah pilih untuk meraih kemenangan sejati. Semoga Allah menerima amal kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan menjadikan Ramadhan ini sebagai wasilah menuju derajat yang lebih tinggi di sisi-Nya.

Aamiin, ya Rabbal 'alamin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun