Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 4 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 4 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung “Menulis bukan sekadar merangkai kata, tapi merawat jiwa dan meninggalkan jejak makna.”

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Fufufafa dan Gnarly: Kisah Dua Akun yang Tak Terkalahkan

21 September 2024   04:24 Diperbarui: 21 September 2024   04:27 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kadang, akun anonim lebih paham kita daripada kita sendiri. | Foto: aratek.co

"Di balik akun anonim, ada tawa yang membangkitkan, pengingat bahwa kita bisa membuat dunia lebih ringan sambil terus bertumbuh."

Di suatu persimpangan digital yang ramai, dua akun anonim, Fufufafa dan Gnarly, bertemu. Mereka berdua tampak bingung, seolah mencari sesuatu yang hilang. "Mungkin kita hanya mencari 'nocan' untuk mengisi kekosongan eksistensial," kata Fufufafa sambil tertawa kecil.

Gnarly mengangguk setuju. "Dalam dunia maya, identitas bisa berubah seperti angin. Namun, jejak digital tetap abadi, seperti bayangan yang tak bisa dihapus," tambahnya dengan nada filosofis.

Mereka berdua tertawa lagi, kali ini lebih keras. "Jika kita adalah dua sisi koin, maka mungkin kita perlu bertanya, siapa yang melempar koin itu?" canda Gnarly, membuat Fufufafa terbahak-bahak.

"Mungkin akun-akun ini hanya ingin mengingatkan kita bahwa di balik setiap layar, ada seseorang yang butuh perhatian... atau mungkin hanya 'nocan'," kata Fufufafa sambil mengedipkan mata.

"Apakah kita benar-benar terkejut bahwa dua akun anonim bisa memiliki kesamaan? Atau kita hanya lupa bahwa internet adalah tempat di mana semua orang bisa menjadi siapa saja?" tanya Gnarly dengan nada sarkastik.

Fufufafa merenung sejenak. "Jika jejak digital adalah cermin jiwa, apakah kita siap melihat bayangan yang tercermin?" tanyanya, membuat suasana menjadi sedikit serius.

Di era digital ini, mungkin kita lebih mengenal akun anonim daripada tetangga sebelah. Ironis, bukan? Ketika akun-akun anonim lebih terkenal daripada selebriti, mungkin kita perlu bertanya, siapa sebenarnya yang kita idolakan?

"Jika kita adalah superhero, mungkin kekuatan super kita adalah kemampuan untuk membuat orang tertawa dan berpikir dalam satu waktu," kata Gnarly dengan nada bangga.

Bayangkan jika Fufufafa dan Gnarly bertemu di dunia nyata. Mungkin mereka akan tertawa bersama, atau mungkin hanya mencari 'nocan'. Dan begitulah, di persimpangan digital itu, mereka berdua terus tertawa, mengingatkan kita semua untuk selalu berpikir kritis dan reflektif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun