Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu saja ada satu cara yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan berbagi

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mengatasi Tantangan Risiko Bisnis Depo Pertamina: Memahami Penyebab yang Berulang

4 Maret 2023   22:59 Diperbarui: 6 Maret 2023   18:29 1858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebakaran Depo Pertamina kembali berulang, saatnya manajemen risiko bisnis diterapkan | Foto: Kompas.com

Untuk depo penyimpanana BBM, tentu saja jarak amannya bisa lebih jauh lagi, dan harus berdasarkan perhitungan konsultan ahli yang berkompeten. Namun, di beberapa kota besar seperti Jakarta, jarak minimal bisa mencapai 100 meter atau lebih tergantung pada regulasi setempat.

Di Amerika Serikat, jarak minimum antara depo bahan bakar dan permukiman berkisar antara 30 hingga 300 meter tergantung pada regulasi setempat dan jenis zonasi wilayah. 

Meskipun jarak minimum telah diatur oleh peraturan dan regulasi, faktor-faktor seperti kondisi lingkungan, topografi, dan tipe bangunan dapat mempengaruhi jarak yang aman. Oleh karena itu, peraturan setempat harus selalu diperhatikan dalam menentukan jarak yang aman antara depo bahan bakar minyak dengan area penduduk.

Jarak ideal antara pemukiman dengan depo haruslah dapat mencegah dampak dan kerugian yang tidak perlu, seperti terpapar risiko radiasi saat terjadi kebakaran. Jika diperlukan, perlu dilakukan penertiban pemukiman warga di sekitar depo untuk menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat sekitar.

Jangan Abaikan Sistem Penangkal Petir

Perlu diperhatikan bahwa depo bahan bakar merupakan fasilitas penting yang memerlukan manajemen risiko yang baik untuk menghindari kerugian yang dapat ditimbulkan akibat sambaran petir. 

Oleh karena itu, sistem penangkal petir yang baik harus dipasang di depo bahan bakar untuk meminimalkan risiko kebakaran dan kerusakan peralatan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, depo bahan bakar harus memenuhi beberapa standar penangkal petir yang ideal. Pertama, sistem grounding yang baik harus dipastikan terpasang untuk melindungi bangunan dan peralatan dari kerusakan akibat sambaran petir. 

Kedua, konduktor penangkal petir yang memadai harus cukup kuat dan berukuran sesuai untuk menangani arus listrik yang dihasilkan oleh sambaran petir.

Selain itu, lokasi penempatan penangkal petir harus dipilih dengan tepat agar tidak merusak lingkungan sekitar. Penangkal petir harus dipasang di atas bangunan atau peralatan yang akan dilindungi dari sambaran petir. 

Selanjutnya, penangkal petir harus direkayasa dan dipasang oleh ahli yang berpengalaman dalam sistem penangkal petir. Terakhir, sistem penangkal petir harus diuji secara berkala untuk memastikan sistem masih berfungsi dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun