Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu saja ada satu cara yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan berbagi

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Nak, Lembutkan Hatimu Untukku...

6 Desember 2022   16:10 Diperbarui: 6 Desember 2022   16:57 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengar dan simaklah ini Nak. Kelak, kau akan hidup di zaman yang membutuhkan kelembutan dan kesabaran. Karena kesabaranmu, itu ada pada sifat kelembutanmu. Penerang jiwa dari kelembutanmu. Sabar - Ridho - Syukur, akan jadi kunci kelembutan hatimu.

Sungguh, kesabaran itu tak ada batasnya. Engkau sendiri harus sudah selesai dengan dirimu sendiri. Ini penting, sebelum engkau bisa membantu dan menyelesaikan hidup dengan saudara, keluarga, pasangan hidup dan orang-orang di sekelilingmu.

Ketika kau mampu secara tulus berlemah lembut ke sesama, maka kau akan punya orang-orang yang juga tulus padamu setulus jiwa. Sebaliknya, bila hatimu sekeras batu, maka keluargamu tak akan nyaman dengan dirimu. Pun demikian dengan orang-orang yang berada di sekelilingmu.

Sibukkan dirimu dengan membaca, bacaan apa saja yang jadi kebutuhanmu, kekuranganmu, dan kelemahanmu. Namun, bacaan terbaik sepengetahuanku adalah Al Qur'an. Setidaknya, 2x di sepanjang hari dan kesibukan. Bila kau tak sibukkan dengan bacaan yang memuliakan atau mencerahkan, maka kau akan disibukkan dengan hal-hal recehan. Gosip teman, masalah ketetanggaan, atau hal-hal lain yang tidak menjadikanmu lebih baik dan lebih produktif. Keberkahan waktumu, ada pada bacaan Al Qur'an. Bacalah Al Qur'an, agar waktumu penuh keberkahan.

Lalu, bila ada orang lain yang salah memahamimu atau salah bersikap padamu, maafkan ia. Maafkan, lupakan, jalan terus. Namun, bila kau yang salah, maka akui saja segera. Sampaikan, bahwa kau salah. Akui, terima, perbaiki. Jangan tunda, jangan gengsi, karena sifat kelembutan dan kerendahan hatimu sedang diuji.

Rasulullah, pernah menyampaikan bila hati ingin dilembutkan. "Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya dan berilah ia makan dari apa yang kamu makan, maka hatimu akan lembut dan kamu bisa menggapai hajatmu.".

 

Sungguh Nak, ingat ini : Kelembutan itu kekuatan. Kelembutan itu meninggikan, dan memuliakan. Bukan lemah, atau tak berdaya. Namun sifat mengalah, kadang bisa jadi pilihan yang bijaksana. Mundur selangkah, bukan berarti kalah.

Hadapi masalah, hayati prosesnya, nikmati tantangan dan kesulitannya, namun hindari perdebatan dengan siapa pun. Jangan sesekali emosimu mengendalikanmu untuk memenangkan perdebatan. Namun menangkan dirimu dengan keyakinan yang menjadikan hatimu termurnikan. Buat apa kau memenangkan perdebatan, namun orang jadi tak nyaman. Merasa kalah, bahkan dendam.

Hati yang lembut bisa kau peroleh dengan membaca Al Qur'an. Bisa pula dengan memperbanyak dzikir, mengingat kematian (dan kelak engkau ingin dikenang sebagai apa), mudah dan segera meminta maaf bila bersalah. Atau, meminta ampunan kepada Allah, rajin mengikuti kajian, banyak berbuat amal. Selain itu, muliakan ibu dan bapakmu (juga ibu & bapak mertuamu kelak), dan menyantuni anak yatim, dan bersahabat dengan sahabat-sahabat yang lembut hatinya.

Ketinggian derajatmu, ada pada kerendahatian atau ketawadhuanmu. Bukan keras hati, takabur, atau pun sombong. Caranya sungguh mudah, Nak. Pertama, adalah saat kau tidak melihat orang lain lebih rendah dari dirimu. Kedua, kau selalu melihat orang lain dengan prasangka baik, dan ketiga kau selalu mampu melihat kelebihan orang lain dari mu di aspek-aspek lainnya.

Lembutkan hatimu

Sederhanakan sikapmu

Murnikan jiwamu

Luhurkan budi pekertimu

Dan jaga adabmu

Nak, lembutkan hatimu untukku.... Juga pada keluargamu, pada orang-orang terdekat di sekelilingmu, pada orang yang mencintai dan menyangimu. Pada semua orang yang bisa kau sentuh, kau temui, dan berbincang dan berkata-kata denganmu. Karena hanya itu ukuran keberhasilan diriku sebagai ayahmu.

Nak, lembutkan hatimu untukku.... Tak perlu keras hati. Karena dunia dan kehidupan ini, hanya dimenangkan dengan hati yang lembut, hangat, tulus, dan murni. Agar kelak, saat aku menghadap Tuhanku, aku sudah meninggalkan anak yang soleh dan sholehah. Adabnya terjaga. Budi pekertinya mulia. Sikapnya sederhana. Lembut hatinya. Karena yang kutahu, doa-doamu untukku yang baik adalah doa-doa dari yang orang-orang yang selalu melembutkan hatinya.

Nabi Muhammad sudah mencontohkannya. Adab yang bagus, karakter yang baik, watak yang indah, dan akhlak yang mulia. Di wajahnya, selalu ada senyum dan senyuman indah.

Nak, lembutkan hatimu untukku... agar aku yakin, bahwa itu sudah jadi kebiasaan dan karaktermu. Adab sebelum ilmu, karakter sebelum pinter.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun