Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu saja ada satu cara yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan berbagi

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gen Z, Beradablah, Atau Mukamu Jadi Gelap!

16 November 2022   16:52 Diperbarui: 16 November 2022   19:20 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Pixabay.com - DanFa

Menarik sekali dalam sebuah kesempatan, saya bisa bincang-bincang (juga chatting dan diskusi) dengan beragam guru dan dosen. Hanya saja, saat membahas soal kesantuan dan adab yang terjadi pada Gen Z, ini cukup memprihatinkan. Di lapangan tak sedikit anak-anak generasi Z yang terlahir dalam rentang 1995 - 2010 ini, ditemukan dalam kondisi kesehatan mental yang kurang bagus, khususnya soal adab.

"Seperti umumnya remaja, Mas. Kepo, penuh semangat, senang game, suka sekali berbicara", kata seorang guru.

Ya, generasi Z itu dengan bekal intelektual yang baik, mereka mahir dan familiar dengan teknologi (tech savvy), dan suka berkomunikasi secara maya. Mereka tumbuh di dunia yang serba digital dan canggih. Karena itu mereka kreatif dan memiliki akses yang luas, serta berani mengemukakan pendapat. Uniknya, kadang mereka akrab dan lepas di dunia maya, namun juga agak kikuk saat berkomunikasi dengan cara yang sopan dan santun, terutama saat berkomunikasi secara langsung. Disisi lain, kesukaan mereka dalam mengumbar privasi juga harus diingatkan.

.

Untuk soal kemandirian dan sikap toleran, Gen Z relatif bagus. Mereka lebih terbuka terhadap segala sesuatu dan tak jarang lebih sering mengambil keputusan secara mandiri. Selain itu, mereka pun lebih suka memilih untuk belajar dan berkembang sendiri. Hanya saja, karakter individualis dan egosentris ini memungkinkan mereka menjadi ambisius, dan memiliki motivasi tinggi terhadap suatu hal. Selain itu, mereka pun tidak cepat berpuas diri dalam karir, perkembangan diri serta kesuksesan. Karena ambisinya itu, mereka bisa multitasking (dapat melakukan banyak hal dalam satu waktu).

Selain individualistis dan egosentris yang menjadi kekurangan Gen Z, mereka juga jadi kurang fokus karena kebiasaannya suka serba multitasking. Selain itu, generasi yang dimanjakan dengan teknologi, digitalisasi dan beragam aplikasi ini, telah menjadikan mereka menyukai hal-hal yang instan, namun jadi kurang menghargai proses. Keambisiusan dan dunia serba cepat inilah yang menyebabkan mereka memiliki emosi yang labil. Sehingga, saat membicarakan sisi adab dan kesantunan, hampir semua guru mengkhawatirkannya.

"Betul Mas. Saya agak miris mengenai masalah kesehatan mental anak-anak sekarang ya. Mereka mudah frustrasi, daya juang kurang. Tak hanya itu, masih ditemukan ada anak yang suka tidur di kelas, bahkan saat ujian, selain suka menunda tugas. Yang lebih parah, ada yg insomnia. Jadi, kalau ke sekolah  wajahnya gelap terus, karena kurang tidur kan ya. Mungkin kecanduan internet atau game penyebabnya, salah satunya.

Sampai ada yang mengeluhkan, "Materi tentang adab harus lebih dibanyakin. Luarrr biasa anak-anak sekarang, perlu perhatian lebih. Diingatkan itu harus sambil ngegasss, baru nurut. Mungkin karena imbas dari pandemi, jadi suasananya pingin tidur terus. Wajah-wajahnya pada lesu, kurang gairah belajar. Selalu saja ada yang menguap lagi, menguap lagi. Kalo dihitung mengingatkan anak untuk duduk tegak, itu bisa berapa kali selama ngajar. Lagi ulangan harian juga ada ngantuk, bahkan ngantuk berat".

"Soal adab, kurang Mas. Ini perlu ditekankan sekali. Seperti, masih ada anak yang kalau butuh ke temannya, ia bicara lewat kaca jendela, padahal ada guru didalam kelas".

Bicara adab, adalah juga bicara sopan santun, rasa hormat, respek yang mandalam, kepantasan, hingga etika dan moral. Adab ini sangat luas. Namun dalam tulisan ini, saya hanya ingin menyoroti soal adab di sekolah. Karena semua adab ini, dimulai dari ruang pertukaran ide, gagasan dan transfer pengetahuan di dunia dan proses keilmuan. Baik di rumah, maupun di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun