Mohon tunggu...
Agung Himawan
Agung Himawan Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penulis

Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Korelasi Kontrol Diri (Self Control) terhadap Perilaku Ambisi

14 Oktober 2023   14:58 Diperbarui: 15 Oktober 2023   11:13 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Agung Himawan,  S.H.,  M.Psi.

Pada kehidupan sehari-hari sering kita temui ungkapan kata "Ambisi" dan ditengah-tengah masyarakat sering pula kita mendengarkan ungkapan kalimat  "Ah kamu memang terlalu ambisi". Ungkapan-ungkapan tersebut tak jarang mempengaruhi semangat individu untuk terus melangkah.

Taukah kita ?  bahwa kata " Ambisi " adalah merupakan perilaku psikologi yang terdiri dari dua (2) item variabel, yaitu perilaku keinginan atau cita-cita dan Nafsu. Ditengah-tengah masyarakat sering beranggapan bahwa perilaku ambisi merupakan perilaku yang negatif. Padahal sebenarnya perilaku ambisi merupakan perilaku yang positif/baik, akantetapi dengan syarat individu tersebut mampu dan tangguh dalam mengelolah mengendalikan nafsunya.

Secara garis besar nafsu terdiri dari tiga jenis, Pertama, nafsu Amarah yang selalu mengajak individu pada hal-hal negatif seperti marah, iri, dengki, tamak, serakah, egois, boros dan perilaku-perilaku yang cenderung destruktif merusak hal-hal yang diluar dirinya. Kedua, nafsu Lawamah yang cenderung destruktif merusak dirinya sendiri, dimana individu mengalami mental penyesalan, minder, kekecewaan, putus asa, kecemasan, kekhawatiran, ketakutan, keraguan, kesedihan, meratapi masa lalu, menyalahkan keadaan, menyalahkan orang lain, dan menyalahkan diri sendiri. Ketiga, nafsu Mutmainnah dimana individu memiliki jiwa yang tenang dan tidak lagi membedakan antara kebahagiaan dengan penderitaan, tidak membedakan masalah dengan kesuksesan yang mana segala hal yang terjadi merupakan cara Allah SWT mendekati hambaNya.

Sehingga terkait ketangguhan dalam mengelolah nafsu khususnya nafsu Amarah dan nafsu Lawamah serta kemampuan meningkatkan nafsu Mutmainah agar supaya perilaku Ambisi menjadi perilaku yang baik, maka tentunya diperlukan perilaku psikologi kontrol diri (self control) .

Kemudian untuk memiliki kontrol diri yang baik terkait perilaku Ambisi dalam mengejar suatu keinginan / cita-cita, maka diantaranya diperlukan perilaku disiplin diri (Self-dicipline), dimana perilaku disiplin mengacu pada kemampuan individu untuk melakukan tindakan mematuhi peraturan maupun norma yang berlaku di lingkungan sosialnya. Berikutnya individu harus mampu mengendalikan tindakan yang impulsif (Non-impulsive), dimana individu mampu merespon stimulus yang datang seperti sebuah kegagalan dengan pemikiran yang matang, rasa syukur dan mencintai keindahan atas semua pemberian Tuhan YME. Lalu individu terus mengembangkan kebiasaan baik (Healthy habits), yang merupakan kemampuan individu dalam hal mengatur pola perilaku menjadi sebuah kebiasaan yang pada akhirnya menyehatkan dan dengan menolak sesuatu yang bisa mengakibatkan dampak buruk walaupun hal tersebut menyenangkan baginya seperti hobby menulis, menanam tanaman, traveling dan lain sebagainya.

Selanjutnya individu mampu mempertahankan etika Kerja (Work etic), yang mana etika kerja berhubungan dengan penilaian individu terhadap regulasi dirinya dalam layanan etika kerja dan dengan memberikan perhatian, pelayanan penuh pada pekerjaan yang dilakukan. Lalu individu memiliki keterhandalan (Reliability), yang merupakan dimensi tentang penilaian individu terhadap kemampuan dirinya dalam pelaksanaan rancangan jangka panjang untuk pencapaian tujuan tertentu dan mampu secara konsisten mengatur perilaku untuk mewujudkan setiap perencanaannya seperti memiliki alternatif rencana lain yang produktif.

Berdasarkan paparan diatas maka penulis menyimpulkan, bahwa perilaku Ambisi memiliki nilai yang positif, selama individu mampu mengelolah nafsu Amarah dan nafsu Lawamah serta mampu meningkatkan nafsu Mutmainah. Selain itu bahwa tanpa perilaku Ambisi maka individu tidak memiliki keinginan atau cita-cita yang kuat terkait tujuan hidupnya, sehingga akan selalu bangkit ketika mengalami kegagalan -- kegagalan dan memiliki alternatif atas jawaban dari tujuan hidupnya.

Sumber rujukan:

Tangney, J.P., Baumeister, R, F., Boone, F.L. (2004). High Self Control Predicts Good Adjusment, Less Pathology, Better Grades, and Interpersonal Success. Journal Of Personality, 72 (2), 271-324.

Hirschi, A & D. Spurk. 2021. Striving for success: Towards a refined understanding and measurement of ambition. Jurnal of Vocation Behavior. Volume 127.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun