Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tamimah

24 Mei 2024   00:00 Diperbarui: 24 Mei 2024   00:03 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ta.mi.mah

Dalam kilauan ta.mi.mah yang memesona,
Perhiasan teruntai, berbalut mitos gaib,
Kalung dan gelang, jimat pemikat,
Dipercaya melindungi, memberi kekuatan.

Namun, dalam sinar yang gemerlap,
Tersembunyi kemungkaran yang tak tampak,
Kepercayaan buta, mengikat jiwa,
Menyulut ketergantungan dalam fana.

Ta.mi.mah, bukan sekadar perhiasan,
Adalah janji palsu yang menjerat hati,
Mengaburkan keyakinan yang murni,
Menggantikan iman dengan ilusi yang sunyi.

Kemungkaran harus diberantas,
Menghapus kepercayaan pada benda mati,
Membuka mata hati pada kebenaran,
Bahwa kekuatan sejati ada dalam diri.

Lepaskan ta.mi.mah, hancurkan belenggu,
Temukan kekuatan dalam iman yang tulus,
Karena dalam hati yang berserah,
Terletak perlindungan yang sesungguhnya.


Biarkan kilauan ta.mi.mah memudar,
Gantikan dengan sinar kebenaran,
Menyongsong hidup dengan keyakinan murni,
Menggapai perlindungan dari Yang Maha Kuasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun