Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rekoleksi Diri

18 Mei 2024   22:22 Diperbarui: 18 Mei 2024   22:24 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Rekoleksi Diri

Kita hanya diciptakan satu mulut dan dua telinga,
Untuk mengingatkan kita tentang makna bijaksana.
Fokus pada apa yang bisa dikendalikan,
Biarkan yang di luar kuasa, lepas dari genggaman.

Omongan orang, fikiran mereka tentang diri kita,
Itu bukan urusan kita, bukan beban yang perlu kita bawa.
Yang perlu dikendalikan adalah respon kita,
Terhadap apa yang dikatakan orang lain, dengan bijaksana.

Jika ada hal yang tidak patut untuk didengar,
Cukup tutup kedua telinga, jangan biarkan hati terbakar.
Lindungi diri dari kata-kata yang merendahkan,
Jangan sampai nilai dan martabatmu hilang perlahan.

Tunjukkan valuemu, yang berbeda dari mereka yang mencela,
Jadilah pribadi yang teguh, dan penuh rasa percaya.
Dalam keheningan, temukan ketenangan hati,
Dalam kebijaksanaan, hadapi dunia dengan penuh arti.

Kita hanya diciptakan satu mulut dan dua telinga,
Untuk mendengar lebih banyak, dan bicara lebih bijaksana.
Fokuslah pada yang baik, dan abaikan yang tidak perlu,
Dalam rekoleksi diri, temukan dirimu yang sejati dan utuh.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun