Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Membahagiakan Keluarga Sejatinya Membahagiakan Diri Sendiri

28 Desember 2016   08:13 Diperbarui: 28 Desember 2016   08:57 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan akhir tahun ke luar kota, bisa menjadi momen istimewa bagi sebuah keluarga. Tak perlu jauh-jauh bepergian, yang penting bisa melewatkan bersama keluarga. Peluang besar bagi seorang ayah, membahagiakan anggota keluarga tercinta. 

Melihat keceriaan anak-anak dan istri, adalah bayaran yang tak terhitung dengan angka. Melihat sumringah raut wajah kekasih hati, adalah suka cita tak terdefinisi. Asal usul bahagia memang sangat abstrak, tapi bisa diupayakan dengan cara yang relatif simple. Letak bahagia memang tak tertebak, tapi mudah ditemukan bagi pencarinya.
Memberi senyuman terbaik saat pulang kerja, adalah hadiah ayah yang tak terbeli apapun. Membawa hati yang ringan tanpa emosi, adalah hati ayah tak terukur materi.

Ayah laksana pusat galaksi bernama keluarga, ibu ibarat planet mengitari. Anak anak bagaikan gemerlap gemintang, menghiasi tata surya menebarkan mutiara. Ketika setiap peran anggota keluarga, dapat berjalan sesuai fungsinya. Niscaya cita-cita damai dan tentram, akan bersemanyam dalam sanubari. Ketika keberadaan ayah ibu dan anak saling melengkapi, bukan mustahil sukacita tak bersusah payah digapai.

O'ya, memasuki tanggal akhir bulan Desember tahun 2016. Keluarga kecil kami bertolak ke kota gudeg, melaksanakan rencana lama yang sudah tertuliskan. Sebuah perjalanan tak berbiaya mahal, layaknya perjalanan backpacker pada umumnya.

Demi menyiasati pengeluaran, sejak jauh hari dipersiapkan terutama dari sisi budgeting. Hal utama adalah berburu tiket kereta, sejak sembilan puluh hari sebelum hari keberangkatan tiba. Beberapa seat promo kami incar, sehingga mendapat harga ramah di kantong. Untuk urusan menginap, meminjam ruangan di rumah saudara kebetulan sedang kosong. Tak ketinggalan memikirkan biaya makan, selama beberapa hari yang akan dilalui.

"Ah serunya" benak ini membayang akan waktu yang hendak kami lalui.


Stasiun dilalui-dokpri
Stasiun dilalui-dokpri
Perjalanan dimulai !

Suasana stasiun kereta api, riuh rendah dengan penumpang hendak bepergian.

Ayah sebagai pemegang kendali, print tiket menjadi urusan yang harus diselesaikan pertama kali. Tanpa memegang nomor barcode di tiket, mustahil rombongan bisa melewati pintu masuk stasiun.

Perjalanan dengan kereta -dokpri
Perjalanan dengan kereta -dokpri
Keceriaan anak-anak mulai terasa, mulai dari prosesi antrean menuju petugas pemeriksaan. Dengan tas ransel di punggung kecil mereka, bergaya bak petualang siap berangkat.  Sepanjang perjalanan kereta, jelas terpancar wajah semangat anak-anak berbaur bahagia. Memandangi paras jernih buah hati, membumbungkan perasaan riang dan bahagia.

Apalah muasal hati bahagia soerang ayah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun