Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Beppenas Sekarang dan Ke Depan [Tokoh Bicara: Bambang P.S Brodjonegoro]

2 September 2016   20:46 Diperbarui: 3 September 2016   09:07 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara Kompasiana - Tokoh Bicara bersama Bambang P S Brodjonegoro -dokpri

Saya generasi 80-an, pernah merasakan hidup pada era Orde baru. Presiden Soeharto kala itu, berkuasa nyaris enam periode. Saya masih sangat belia hingga jelang dewasa, bisa menikmati harga BBM tak sampai seribu perak. Pun sebelum pecah peristiwa tahun 1998, satu porsi makan di Surabaya hanya seharga lima ratus perak.

Predikat Bapak Pembangunan disematkan, Presiden Suharto dianggap mampu mengatasi masalah perekonomian bangsa.

Menjelang malam di Ruang lantai dua Gedung Bappenas, saya menghadari acara Kompasiana.  Bertajuk Kompasiana "Tokoh Bicara", bersama Mentri Perencanaan Pembangunan Nasional Kepala Bappenas, Bapak Bambang P S Brodjonegoro.

Saya mendapati bannyak informasi, terkait jabatan Pak Bambang sebagai Mentri di Pemerintahan Presiden Jokowi.

Bagaimana keberadaan Bappenas Masa Orde Baru ?

Bappenas pada periode tahun 68- 90 an, menjadi lembaga yang powerfull di lingkugan pemerintahan. Saat itu indonesia sedang berusaha, menata kembali pembangunan perekonomian. Tak disangkal perekonomian mendapat perhatian khusus, setelah mengalami  inflasi besar- besaran.


Sebelum masa Orde Baru, perekonomian mengalami pertumbuhan yang rendah. Pemulihan ekonomi tidak bisa dikerjakan dengan mekanisme formal, tapi harus ada upaya yang luar biasa.

Pemimpin Bappenas dituntut strong, karena apa yang akan dilakukan harus diikuti tanpa komplain dari unsur pemerintah yang lain. Bappenas dipimpin oleh orang yang mumpuni, yaitu Prof Widjoyo Nitisastro sebelumnya dekan dan guru besar FE UI.

Masa itu APBN dibagi menjadi dua, yaitu anggaran rutin dikerjakan Kementrian Keuangan dan anggaran pembangunan dikerjakan pure oleh Bappenas

Kondisi tersebut memang sangat dibutuhkan, Perekonomian bergerak menuju tataran baru dan masa pemulihan.

Bappenas Kini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun