Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Kompasianer

Kompasianer of The Year 2019 | Part of Commate KCI '22 - Now | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Takdir Tidak Bisa Ditolak tapi Manusia Dilibatkan Termasuk Menikah

4 Oktober 2025   16:02 Diperbarui: 4 Oktober 2025   16:39 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustrasi- dokumentasi pribadi

Bahwa kejadian antara simbah, bu Bejo, dan pengendara motor nyelonong tidak tiba- tiba terjadi. Masing- masing tidak merencanakan, bisa bersinggungan di detik peristiwa yang sama. Ketiganya tidak bisa menghindari, lagi-lagi karena digariskan oleh takdir.

Tetapi bahwa bu Bejo, di posisi penyebab simbah menyebrang jalan. Pengendara motor, pelaku penyebab simbah terluka meninggal beberapa setelahnya. Simbah selalu berhati- hati, hari itu nekad nyebrang. Haqul yaqin, menjadi rahasia di luar akal manusia. 

Dan sebagai bagian dari takdir, masing- masing terbuka ruang untuk belajar. Setelah kejadian itu, semestinya bu Bejo tidak egois minta orangtua nyebrang. Pengendara motor lebih waspada di jalanan, membawa roda dua dengan fokus. 

Dan untuk simbah, sudah demikian akhir perjalanan hidupnya. Simbah dengan kenangan baiknya, insyaAllah diangkat derajad-nya di alam baqa.

Pun Takdir Pernikahan

Saya menyambungkan kejadian simbah, setelah merasakan jatuh bangun bersua belahan jiwa. Saya anak dusun di sudut Jawa Timur, dipertemukan jodoh di peyangga ibukota.

Sembilan tahun merantau di kota Pahlwan, meyakinkan saya berjodoh dengan orang Surabaya. Kalaupun tidak Surabaya, jodoh saya sama- sama Jawa Timur. Entah Mojokerto, Jombang, Lumajang, Malang dan sekitarnya.

illustrasi - dokumentasi pribadi
illustrasi - dokumentasi pribadi

Pada usia seperempat abad, saya benar- benar membuka hati lebar- lebar. Berkenalan dengan teman kampus, teman di kantor media cetak, teman di sekitar kost-an. Dan sekeras apapun usaha, nyatanya semesta belum mendukungnya. Jodoh dinantikan tak kunjung datang, saya menjadi bahan bully-an.

Hingga akhirnya jalan hidup berubah, saya pindah ke Jakarta karena pekerjaan. Dan tidak sampai tiga tahun, perempuan saya nantikan dipersuakan. Kenalan sekitar satu bulan, saya menemui calon mertua disambut baik. Seketika itu saya memberanikan diri, melamar dan diterima - alhamdulillah.

Kalau dipikir logika manusia, sembilan tahun di Surabaya tidak ada yang berhasil. Perempuan yang kemudian istri saya, kuliah  berteman banyak teman laki- laki.  Nyatanya masing- masing tetap sendiri, hingga saya pindah dan kami bertemu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun