Di balik kepergian suami yang juga pemulung, membuat bu Yanti bernafas lega. Karena lelaki temperamen itu, selama berumah tangga sering menyakiti fisik maupun berkata kasar.
Ada cerita sedih dikisahkan ulang, ketika anak yang sudah meninggal mendapat juara atletik. Dari sekolah dihadiahi sejumlah uang, selain sepatu penyebab anak ini tiada. Konon uang itu diambil paksa ayahnya, tanpa disisakan barang sepeserpun.
Bu Ulung alias bu Yanti, perempuan tak pandai baca tulis, tak pandai menyampaikan pendapat atau gagasan. Dia adalah wanita akar rumput, tetapi soal ketangguhan bisa diuji. Lima belas tahun tanpa suami, terbukti dia survive dan geming berjuang demi anak-anak.
Cita-citanya tak muluk-muluk, hanya ingin anak-anak terus sekolah dan tidak menjadi pemulung seperti dirinya. Di masa tuanya ingin hidup tenang, melihat anak-anak beranjak besar dan mandiri.
Definisi perempuang tangguh itu, satu diantaranya (menurut saya) adalah bu Yanti. Dan kami biasa memanggilnya dengan sebutan bu Ulung.
Semoga bermanfaat.