Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Karena Tidak Sempurna, Maka Menikahlah

12 Agustus 2020   07:39 Diperbarui: 15 Agustus 2020   10:58 1089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar dari kejadian leluhur manusia ini pula, saya meyakini bahwa berpasangan (laki-laki  dan perempuan) sesungguhnya menjadi fitrah manusia. Karena secara kodrati sudah disediakan pasangan, tugas manusia adalah berupaya terbaik, agar bisa bersua dan menjemput belahan jiwa.

Kalaupun ada kasus unik, sampai berumur lanjut tetapi belum bersua pasangan. Hal ini di luar kuasa manusia, tetapi jauh lebih penting adalah menunjukkan usaha maksimal.

Jangan sampai karena yang ditunggu tak kunjung tiba, membuat semangat serta pengharapan itu padam.

-------

dokpri
dokpri
Sepanjang pengalaman berumah tangga, bagi saya pernikahan bukan setumpuk teori rumit dan njlimet. Pernikahan bukan pengejawantahan, sebuah definisi dengan kalimat bersayap penuh retorika yang membuat jidat berkerut.

Tetapi pernikahan layaknya menjalani kehidupan keseharian, lengkap dengan aneka permasalahan yang bisa berat atau ringan tetapi semua sangatlah wajar.

Pernikahan adalah ajang pembuktian, atas komitmen atau janji pernah diucapkan saat ijab di hadapan penghulu, orangtua, kerabat, sanak keluarga dan handai taulan.

Pernikahan ibarat gerbang kehidupan baru, yang menyediakan permasalahan baru sesuai tahapan kehidupan dan usia kita.

Namun menikah sekaligus sebagai kesempatan belajar, mendewasakan diri beriring badai ujian yang datang menghampiri. Menikah (dijamin) pasti ada tantangannya, tetapi jangan khawatir kita telah dibekali akal pekerti untuk menyelesaikan.

Seberapa sungguh-sungguh ikhtiar dalam menemukan jalan keluar, hal demikian yang mempengaruhi kualitas mental manusia itu sendiri.

dokpri
dokpri
Pernikahan ibarat perjalanan panjang, membutuhkan stamina prima, kerja sama, dan kekompakan suami-istri akan diuji.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun