Saya memilih dan memilah apa yang bisa saya lakukan, untuk membuat periuk nasi tetap terjaga dan asap dapur tetap ngebul.
Mana yang perlu dibeli mana yang tidak, mana yang bisa dihindari untuk dibeli atau mana yang bisa diganti saya terapkan.
Misalnya, kalau biasanya membeli beras yang super premium. Demi menghemat diturunkan sedikit kelasnya, yang penting tidak terlalu keras.
Kalau biasanya lebaran membeli baju lebaran untuk anak, maka cara lain saya gunakan yaitu ikutan giveaway dengan hadiah baju koko untuk anak (begitu seterusnya).
Mengabaikan gengsi yang yang tak ada ujungnya, tak lagi mempedulikan penilaian, yang penting adalah tidak merugikan orang lain.
Kondisi saat ini, kita dipaksa untuk kembali ke jatidiri. Yaitu membeli apa yang benar-benar kita butuhkan, tanpa peduli embel embel apapun.
Kondisi pandemi saatnya bersetia pada diri sendiri, dengan cara mendengarkan dan menuruti kata hati yang berpihak pada esensi.
Semoga bermanfaat.