Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Liburan Panjang Datang, Perlukah Freelancer Ikut-ikutan?

20 Desember 2019   08:18 Diperbarui: 20 Desember 2019   19:05 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber | www.menado.tribunnews.com

Menyoal liburan panjang, perlukah pekerja lepas ikut-ikutan cuti dan liburan. Menurut saya, namanya freelancer, semua suka-suka yang menjalani toh tidak terikat jam kantor. Apalagi (seperti di awal tulisan), soal mengatur waktu bukan kendala terlalu berarti.

Persoalannya adalah berhitung dibudget, karena liburan tentunya membutuhkan dana tidak sedikit. Kalau saya, biasa memanfaatkan previlage sebagai freelancer. Dalam hal keleluasaan pengaturan waktu, saya manfaatkan benar-benar.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Pada saat low session bepergian, saya manfaatkan menuntaskan keperluan (setidaknya) untuk sendiri dulu. Misalnya pulang kampung, ketika job belum terlalu padat. Pertengahan bulan januari, biasanya tiket kendaraan dipasang harga lumayan miring.

Sementara istri dan anak-anak bisa ikutan bisa tidak, kalaupun ikut diusahakan tidak menggangu sekolah. "orang lain mulai kerja, lu malah liburan" celetuk seorang teman.

Nah, pada saat liburan panjang. Saya memanfaatkan discount atau voucher atau compliment, untuk mengisi liburan dan menyenangkan anak-anak. Ada voucher belanja ini dan itu, prioritas untuk memenuhi keinginan anak. ada voucher staycation di hotel, juga dipakai pada saat anak-anak liburan.

Jadi kami tetap bisa liburan, dengan menyiasati dana untuk bersenang-senang. Kalaupun mengajak anak liburan ke luar kota, dana tetap dipersiapkan jaih-jauh hari. Seperti tahun ini, kami merencanakan liburan di luar Jakarta.

Bagi freelancer, yang suami/istrinya pekerja kantoran, sangat bisa menyesuaikan jadwal libur pasangan. Kesempatan suami istri mengeratkan hubungan pernikahan, untuk melanggengkan hidup berumah tangga.

Saya yakin, apapun profesi dan pekerjaan yang dijalani. Pasti punya previlage masing-masing, tinggal kitanya saja yang jeli memanfaatkan. Nah, bagi kalian yang freelancer seperti saya, bagaimana perlukah mengisi liburan panjang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun