Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Mau Menjadi Laki-Laki Miskin!

16 September 2019   22:07 Diperbarui: 16 September 2019   22:10 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orangtua dan beberapa saudara, (saya tahu) mencoba membantu mencarikan kenalan, siapa tahu cocok dan bisa diseriusi, tetapi nyatanya tak ada yang ditanggapi.

Lelaki dengan paras rupawan, setiap hari bekerja keras, tetapi hasilnya untuk menghidupi diri sendiri. Ketika sedang sakit, ibunya di usia jelang 80-an tahun sibuk merawat. Mendengar keadaan ini saya turut prihatin, meski tidak bisa membantu banyak. Sementara semua saudara kandungnya, telah bekeluarga dan hidup berpencar beda kota.

Saya pernah kepikiran, (maaf ya) bujangan yang telah punya pekerjaan mapan, bisa jadi kesepian ketika pulang ke rumah tidak ada yang menunggu. Misalnya sudah punya kendaraan roda empat, kemana-mana seringnya dikendarai sendiri.  Saldo di tabungan tak banyak berkurang, karena hanya untuk mencukupi dan menyenangkan diri sendiri.

Rasulullah menganjurkan umatnya untuk segara menikah, karena (ternyata) ada prespektif kebahagiaan dilihat dari sudut padang lain.  Bahwa menikah tidak bakal memiskinkan, bahwa justru menikah akan membukakan pintu rahasia tak terduga.

Pun dengan kebahagiaan, ada hal-hal tak bisa dijelaskan dengan nalar tapi justru menjadi muasal bahagia. Seperti seorang ayah yang bersusah payah, niscaya dia bahagia melakoni, selama segela keletihan itu untuk menghidupi keluarga.

koleksi prinadi
koleksi prinadi
Ayah yang kecapekan, energi itu seperti kembali utuh, ketika buah hati kesayangan mendekat dan bercerita apa yang dialami seharian. Suami yang gundah dengan masalah pekerjaan, seketika batinnya kokoh ketika sang istri memberi dukungan.

Melalui tulisan ini, dengan tulus saya mendoakan, semoga sahabat Kompasianers yang tengah menanti belahan hati segera dipertemukan. Yuk, luruskan niat dan kuatkan usaha, agar atas kesungguhan kita, agar Tuhan punya alasan untuk mengabulkan permohonan hambaNYA. - Mohon maaf dan semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun