Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Betapa Banyak Alasan Suami Istri untuk Selalu Harmonis

2 September 2019   06:30 Diperbarui: 3 September 2019   04:24 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh. Saya turut senang. Melihat kebiasaan pasangan penganten baru, yang terlihat kompak dan mesra di setiap tempat dan kesempatan. Kemana pergi berdua, dan jalannya itu lho nempel kayak perangko. 

Si istri begitu perhatian, semua kebutuhan pasangan dengan sigap dilayani. Demikian pula sang suami yang mengimbangi, bersedia pasang badan demi melindungi belahan jiwa.

Masa bulan madu,.. ah, masa-masa yang indah, membuat awal perkawinan terasa semanis madu dan sulit untuk dilupakan (makanya dinamakan bulan madu). Masing-masing pihak berusaha mengisi, setiap kesalahan otomatis dimaklumi dan mengedepankan sikap mengalah.

Saya jadi ingat, dulu tukang bangunan yang memperbaiki genteng rumah saya, adalah penganten baru. Suami muda ini membawa si istri (yang baru seminggu dinikahi), diajak datang saat berunding membeli bahan bangunan. Duuh, bener deh, mesra itu tampak dari gesture dan ucapan. Betapa kasih sayang, nyatanya tidak memandang kasta dan harta.

Siapapun berhak menikmati kemesraan, baik pasangan konglomerat, sepasang ratu dan raja, bahkan tukang genteng yang ngobrol dengan saya waktu itu. Meski dari latar belakang berbeda, aura mesra tetap bisa dirasakan siapapun dengan citarasa yang sama.

Mengarungi bahtera rumah tangga,-- Kalau saya dan beberapa teman, keluarga diawali dengan tinggal di rumah kontrakan. Pasangan suami istri, berburu dan mengisi perabot untuk rumah ditempati. Biasanya dari perabot yang penting, seperti lemari, ranjang dan kasurnya, alat masak. 

Setelah itu bergerser, mulai membeli meja kursi, dispenser, kulkas kecil, termos, magic jar, barang pecah belah, panci dan lain sebagainya. Kalau disebutkan semua, saking banyaknya, bisa jadi artikel ini tidak akan kelar-kelar.

Seru lho, berburu perabot rumah tangga, saban jumat rajin melototi promo di beberapa supermarket besar. Pasalnya, selama akhir pekan, mereka serentak menggelar discount aneka barang kebutuhan rumah tangga.

illustrasi-dokpri
illustrasi-dokpri
Kehidupan di awal pernikahan,-- Siapa tak girang, ketika mendapati istri mulai muntah (petanda hamil muda), dan suami yang sudah ingin menjadi ayah pasti deg-degan tapi juga senang. Mendengar istri telat datang bulan, dan ibu muda dinyatakan hamil oleh dokter serta dikuatkan dengan test pack. 

Maka perhatian dan rasa sayang suami akan bertambah-tambah, janin di rahim istri menjadi alasan dan tumpuan kebahagiaan. Setiap bulan di-USG, memastikan kondisi calon bayi baik-baik saja, sembari diberi asupan terbaik.

Memiliki buah hati,-- Hamil dan melahirkan, menjadi tahap baru kehidupan rumah tangga. Kehadiran buah hati, selain menambah semarak, juga semakin menambah lengkap hidup baru. Suami istri tambah-tambah kompak lagi, selalu mengupayakan yang terbaik untuk buah hati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun