Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

BCA Siap Dukung Inovasi Teknologi

3 Juni 2016   03:51 Diperbarui: 3 Juni 2016   04:32 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panggung Kafe BCA, di lantai 22 Menara BCA Jakarta (dokumentasi pribadi)

Saat ini Dwidaya tour menerapkan,

  • -Centralized yang memungkinkan Cross Selling ( tidak hanya tiket dijual tapi hotel dsb)
  • Tour Managemnet sistem
  • ITANK (booking online) memungkinkan mendapat harga paling bagus
  • Website ; sebagai sarana untuk menjual Tour (sehingga konsumen tak perlu face to face dengan marketing dan real time)

Untuk saat ini komposisi penjualan online dan offline, Dwidaya Tour berada pada 70 % ; 30%. Karena di luar Jakarta, biasanya konsumen lebih nyaman datang langsung ke cabang.

-0-

Enda Nasution, Bapak Blogger dan Penggiat Media Sosial (dokpri)
Enda Nasution, Bapak Blogger dan Penggiat Media Sosial (dokpri)
Enda Nasution sebagai narsum selanjutnya, beliau penggagas Pesta Blogger dan penggiat medsos. Mempertajam tentang fenomena yang terjadi terhadap medsos, bahwa setiap orang bisa menjadi reportase. Smartphone yang dilengkapi kamera, membuat penyebaran berita sangat cepat.

Budaya Indonesia adalah senang terkoneksi, kasus Prita tahun 2009 meledakkan pengguna Facebook. Pada awal tahun 2009 sejumlah kurang dari 1 juta , tak dinyana pada akhir tahun 2009 sejumlah 16 juta pengguna. Sekaligus menempatkan Indonesia sebagai pengguna FB terbesar nomor dua di dunia, namun tahun ini Indonesia menduduki peringkat keempat. Padahal akses internet kurang bagus di Indonesia, sehingga tertinggal dari sisi conectifity.

Trend Indonesia terhadap internet, sebenarnya masih dibawah negara negara di Asia. Namun posisi Indonesia wellcoming, sekitar 30% pengguna aktif dan 70% menjadi potensi. Saat ini yang terjadi di Indonesia, media konvensional cenderung menurun beralih ke internet.


Perilaku masyarakat internet, pada medsos twitter dikenal dengan Hasteg #KelasMenengahNgehek. Pada kelas yang pengeluaran dua juta-an sebulan, perilakunya tergolong "kampungan". Mereka reaksinya terlalu cepat dan suka menghujat, tapi apa yang dihujat akan cepat dilupakan. Misal saat ada discount donut 50% dihujat, padahal yang share juga ikut antre.

Medsos FB masih paling mendominasi, tak disangka adalah Instagram mulai menggeser twitter.

"Kalau di dunia medos buat having fun saja, yang serius di kehidupan nyata saja.  Jadi santai saja, apalagi di Indonesia ada UU ITE. Bahwa  pencemaran nama baik hukumannya lebih berat, dari pada mencemarkan secara langsung" pesan Enda.

--0--0--

Hermawan Thendean dari BCA, mengupas Teknologi di balik BCA.  Yang membedakan satu perusahaan dengan lain, adalah inovasi apakah benar atau yang memberi dampak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun