Mohon tunggu...
gdgxxx
gdgxxx Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Lolos Pendanaan! Tim Temobstatik (PKM-KC) Universitas Udayana Meraih Pendanaan dalam Ajang PKM 2024

9 Mei 2024   09:57 Diperbarui: 9 Mei 2024   10:20 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolaborasi antara mahasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana di bawah bimbingan Prof. I Wayan Widhiada, S.T., M.Sc., Ph.D. yang terdiri dari I Dewa Gede Agung Eka Putra, Made Adi Guna Dharma, dan I Gede Febri Bala Antara dari Fakultas Teknik, serta Raissa Fatiny Maharani dan I Komang Chandra Yogananda dari Fakultas Kedokteran berhasil meraih hibah berupa pendanaan dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). PKM merupakan sebuah program yang diadakan oleh dirjen dikti dalam rangka mewadahi mahasiswa untuk dapat menuangkan ide kreatifnya.

PKM sendiri terdiri dari 11 skema yang salah satunya adalah PKM Karsa Cipta (PKM-KC) yang diangkat oleh tim Temobstatik (nama tim kolabirasi tersebut). Dalam PKM-KC nantinya akan membuat sebuah produk prototipe yang fungsional.

Dalam ajang PKM ini tim Temobstatik mengambil judul "Sistem Observasi Progresivitas Retinopati Diabetik Dengan Pemodelan Geometri Mata Berbasis Object Detection Machine Learning". Tim temobstatik nantinya akan menciptakan sebuah alat yang berguna untuk membantu pasien yang mengalami penyakit retinopati diabetik. Penyakit retinopati diabetik merupakan kelainan mata kronis yang menyerang pembuluh darah mikro pada retina akibat komplikasi diabetes melitus. 

Pemilihan tema ini dikarenakan sebanyak 103 juta jiwa mengalami retinopati diabetik atau 20 persen penderita diabetes dengan 900 ribu kasus kebutaan akibat retinopati diabetik atau setara 4 dari 10 kebuataan yang terjadi. Untuk mencegah terjadinya kebutaan tersebut dapat dilakukan suatu observasi progresivitas retinopati diabetik. Hasil observasi tersebut dapat menentukan interpretasi dokter mata bersangkutan.sebanyak 103 juta jiwa mengalami RD atau 20 persen penderita diabetes dengan 900 ribu kasus kebutaan akibat RD atau setara 4 dari 10 kebutaan yang terjadi

Progresivitas penyakit retinopati diabetik sangat penting diperiksa berkala untuk mencegah perburukan yang bisa berujung pada kebutaan. Metode utama observasi progresivitas penyakit ini dilakukan dengan mengukur choroid thickness (CT). Pemeriksaan CT biasanya menggunakan alat optical coherence tomography, alat ini menggunakan gelombang cahaya untuk mengambil gambar penampang retina. Pada stadium awal retinopati diabetik terjadi peningkatan CT, kemudian menurun seiring perkembangan penyakit. Penelitian menunjukkan bahwa CT berbanding terbalik dengan axial length (AL), yaitu jarak dari permukaan kornea ke permukaan retina. Pengukuran AL dapat dilakukan dengan metode yang lebih sederhana berdasarkan model geometri mata, sehingga AL dapat digunakan sebagai alternatif sarana observasi yang lebih terjangkau dibandingkan OCT.


Alat yang dikembangkan oleh tim Temobstatik nantinya akan dapat digunakan oleh pasien retinopati diabetik untuk dapat monitoring secara mandiri dari rumah. Cara kerja dari alat tersebut menggunakan pendekatan matematika dan machine learning untuk dapat memproses citra mata pasien secara otomatis saat pengukuran. Alat yang dibuat nantinya akan dimuat ke dalam sebuah website yang berfungsi sebagai tampilan sistem observasi Temobstatik melalui komunikasi wireless dengan prototipe. Sistem komponen ini memuat semua hasil skor model geometri serta parameter stratifikasi progresivitas RD pengguna.

Temobstatik
Temobstatik

Temobstatik
Temobstatik

Adanya prototipe ini diharapkan dapat membantu para pasien retinopati diabetik dan mencegah terjadinya kebutaan dengan melakukan interpretasi yang tepat oleh tenaga medis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun