Mempertanyakan Sikap Presiden Ir. H. Joko Widodo

Senada dengan surat tersebut Pada tanggal 13 Februari sejumlah Perwakilan Karyawan yang melakukan Aksi Mogok kerja dan sudah hampir 8 Bulan berada di Jakarta berharap agar Pemerintah dan terutama Presiden Turun langsung menyelesaikn permasalahan ini karena sudah berlarut larut, dan permasalahan ini juga muncul akibat dari berlarut larutnya Proses Negosiasi Antara Freeport dan Pemerintah. 

Selama 10 hari mereka menginap di depan Istana Negara setelah berbagai cara di tempuh Mulai dari 3 hari tidur di depan Kementrian Kerja yang juga tak ditemui oleh Hanif Dhakiri yang sekaligus menjabat sebagai Menteri Tenaga kerja, dan berbagai upaya lainya, akhirnya menemukan Harapan baru setelah sehari sebelumnya pada tanggal 12 Februari 2019 dilakukan Pembacaan Keputusan dari Pemprov Papua sesuai dengan surat Penegasan dari Gubernur Papua, maka Pada tanggal 13 Februari 2019 beberapa Perwakilan Dipanggil oleh Presiden RI Bpk. Ir. H. Joko Widodo masuk ke Istana Negara , dalam pertemuanya Jokowi selaku Presiden RI berjanji akan segera memanggil Freeport dan instansi terkait agar duduk bersama dengan perwakilan pekerja yang mogok untuk mencari solusi dan penyelesaian. 

Hal inj menjadi kebahagiaan bagi ribuan pekerja yang tentu saja berharap masalah mereka segera dapat terselesaikan, namun ternyata sampai hari ini sikap Presiden RI Bapak Ir. H. Joko Widodo harus dipertanyakan kejelasanya karena belum ada satupun tanda tanda bahwa Freeport telah di panggil atau akan di panggil bahkan korban Akibat dari mogok kerja, dan Brutalnya PHK ilegal freeport itu kembali memakan korban jiwa, yang sudah mencapai kurang lebih 40 orang dikarenakan tidak mampu membayar biaya pengobatan, beberapa orang bunuh diri dan masih banyak lagi kasus lainya, sampai kapan Janji Seorang Presiden RI akan dipenuhi? Bukti itu sedang ditunggu kejerlasanya.

22 May 2019

Agung Widiatmoko

P2KFI - Malang-Jawa Timur