Mohon tunggu...
Agsta Aris A
Agsta Aris A Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Usaha yang kita lakukan jauh lebih bernilai, ketimbang apa yang akan kita dapatkan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kilasan Sejarah Nabi Adam tentang Hoax

26 Juni 2019   06:30 Diperbarui: 26 Juni 2019   07:49 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fitnah ini terus melebar hingga terjadi perang jamal dan perang shiffin yang terjadi antara sahabat-sahabat Rasulullah, yang kemudian menjadi cikal bakal timbulnya kelompok besar dalam Islam.

Di era modern, kita masih ingat tentang salah satu peristiwa besar invansi Amerika kepada Negara Irak. Seluruh dunia menyaksikan bagaimana luluh lantaknya sebuah negara berawal dari berita hoaks yang tidak bisa dibuktikan sampai hari ini.

Nabi Isa juga menjadi sasaran hoaks ketika ada yang bilang Isa itu sebagai anak tuhan yang harus disembah. Tersebarnya agama selain Islam dan Tuhan selain Allah, juga hoax besar dalam keyakinan Islam. Karena itu semua informasi tidak jelas kebenarannya.

Akan hal ini Agama Islam juga memberi arahan dalam menerima sebuah berita agar terhindar dari hoaks. Seperti disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Al Isra":36. "Jangan lakukan dan katakan tanpa ilmu. Definisi dasar ilmu yang disepakati adaah sebuah maklumat yang sesuai dengan fakta". Juga dalam surat Al Hujara: 6 yaitu, "sebuah berita harus bisa di pastikan kebenarannya, bukan hanya berita yang datang dari orang fasik, tapi dari siapapun".

Sebuah berita benar belum tentu boleh disebarkan, seperti berita-berita berisi vulgar, kriminal dan perbuatan-perbuatan keji. Sebuah berita benar namun berpotensi SARA dan kegaduhan, hendaknya dimusyawarahkan dengan ahlinya, jangan langsung di sebarkan.

Janganlah engkau menulis gagasan atau opini yang berusaha mempengaruhi pikiran warga net dengan isu sara yang menyedihkan. Hal ini adalah kegiatan syaitan(iblis) yang kalian menyebarkan konten-konten negatif. Maka, jadilah pembuat konten positif agar disukai masyarakat dan mendapatkan pujian bagi kepentingan publik.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun