Mohon tunggu...
Agsel Ghozi
Agsel Ghozi Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang siswa di SMK Telkom Sidoarjo

Tulisan dimulai dari pikiran

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kejarlah dan Bagikan Kebahagiaanmu

27 Desember 2020   21:39 Diperbarui: 27 Desember 2020   21:53 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Semangat baru yang begitu besar membara, tekad kuat untuk menjalani pagi di kota metropolitan yang semakin hari semakin keras.

Dalam menjalani kehidupan perlulah diri ini untuk kembali melihat ke bawah. Melihat bahwa masih banyak manusia yang hidupnya belum seberuntung kita.

Kalau bisa memilih, kita semua pasti akan memilih untuk terlahir dalam kondisi sempurna dan orangtua yang memiliki finansial yang bagus, tapi beberapa saudara kita terlahir dalam bentuk yang kurang sempurna dan kemiskinan yang menjeratnya.

Jika sedang memiliki waktu luang dan memiliki rezeki, berbagilah karena kebahagiaan didalam diri kita terasa ada yang kurang lengkap jika kita tidak berbagi dengan orang yang membutuhkan.

Cara yang paling mudah ialah, bawalah 20 atau 30 kotak nasi dus kemudian dibagikan kepada yang membutuhkan atau dibagikan di panti asuhan kepada anak-anak yatim.

Terkadang hal-hal sederhana seperti itu bisa membuat bahagia, seperti menyantuni anak yatim tersebut dapat membuat kita tersenyum sendiri karena melihat kepolosan atau keluguan mereka yang rata-rata masih anak kecil.

Cara lainnya ialah, dengan membawa amplop yang didalamnya ada uang 50 ribu kemudian dibagikan kepada pengemis, pemulung sampah, dsb. Dengan hal tersebut kita semua sudah memberikan kebahagiaan bagi mereka, memberikan semangat hidup untuk berjuang di kota yang semakin hari semakin keras.

Dengan membagikan sedikit rezeki yang ada untuk mereka, ialah hal yang selayaknya bagi mereka yang ingin mengetahui tentang arti kebahagiaan yang sesungguhnya. Kebahagiaan yang kekal abadi itu tidak ada yang ada ialah seberapa banyak bentuk syukur kita kepada tuhan yang maha esa atas telah diberikannya kesempatan hidup di dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun