Mohon tunggu...
Agoesmiko
Agoesmiko Mohon Tunggu... Foto/Videografer - buka mata lebarkan telinga dan lantangkan suara

jangan lelah untuk berbagi...\r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

5000 Km bersama Si Rena di Jalinsum-Road to Sumatra

7 Juli 2019   22:26 Diperbarui: 12 Juli 2019   08:16 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalur ukui gass poll, libas habis sampailah dipangkalan karinci.

Di jalur ini pas untuk istri ambil kendali. Dan saya manfaatkan untuk rilek sambil menikmati pemandangan. Asikkk. "yah bangun dah sampai palalawan nih.." wuiiih tertidur juga sayah. Navigator kok tidur. Masih teringat saya pukul 11 30 sampai di masjid agung Palalawan. Mandi, sholat dan istirahat  Alhamdulilah segar kembali.

Preview Masjid Agung Palelawan : Masjid ini gagah, mentereng dan besar sekali. Arstistik interior luxury khaz timur, setiap sudut di ukir dengan kaligrafi berlafatkan alquran. hamparan mardani berukir berwarna hijau muda dan empuk. Nikmat saat bersujud. Apalagi untuk tidur. heheh

masjid-pelelawan-5d27d588097f362c9c587243.png
masjid-pelelawan-5d27d588097f362c9c587243.png
e

Pukul 1 waktu pelelawan. Panasnya joss!. Si rena sudah mengaspal kembali untuk menuju Pekan baru. Kebiasaan istri kalau dia nyetir musti pasang CD- MLTR.

MLTR  trus mendayu dayu mengiringi lajunya si rena. Masuk kawasan cevron yang berkelok dan berbukit, kendali saya ambil kembali. Banyak rambu bertuliskan "hatihati Jalan berkelok rawan laka" "awass depan tikungan bercabang, disini sering terjadi kecelakaan. Dilarang jatuh, rumah sakit jauh. Disini rossi pernah jatuh

'. Halahhh!  pak polis bisaae

Kandis, Dumai, Duri,  rena telah menyelesaikan dengan sempurna.
Di saat seru serunya bercanda dengan rena, di jalur menurun dan berkelok tajam, " yah itu penjual madu..mau bli ngak!!  Boleh, mana?!  "Tertinggal jauh" saut istri, sen kiri sepakat untuk membelinya. Kamipun berhenti di spot yang nyaman untuk transaksi. Pak herman penjual madu itu. Dia sudah berjalan 4 jam dengan motornya yang rencana madu akan di jajakan di kota duri. Dan 1 jam lagi sampai kota duri. Luwar biasa perjuaganya

transaksi madu asli di lintas riau
transaksi madu asli di lintas riau
.

Magrib berkumandang, kamipun merapat di masjid alhuda kota duri untuk berbuka puasa dan sholat magrib jama isya. Sayup sayup takbir berkumandang  pertanda puasa Ramadan berkahir. Didalam mobil kami pun bertakbiran ngk mau kalah. Serulah hingga satu persatu tak bersuara... Mata sulit kali untuk di paksa buka, muka di tamparpun tetap mriyip mriyip,  dek rena juga tidak berminat lagi untuk kencang, di salip juga sudah cuex. stir ke kanan terus bahaya!!! Singgahlah di hotel terdekat untuk istirahat. Daerah balam info staff hotel.

SHOLAT IDUL FITRI 1440 H
Pagi itu tgl 5 juni kami sudah rapi dengan performance sholat Id.. hanya si rena yang masih dekil And the cumele. Di hotel ngk ada jasa cmobar wash. Pukul 530 pagi  kami tinggalkan hotel untuk mencari masjid. Sudah 5 masjid besar kita lalui, entah kenapa blom srek.  Jawabnya Sederhana. Cari Masjid sebelah kiri. Kenapa. Biar ngak nyebrang jalan. Dan ketika lanjut perjalanan sudah pasti ke kiri. Begitu juga ke SPBU atau Supermarket. (pernah ngalami balik lagi beberapa km)

setir-bunda-5d27c84f0d823044bb5835aa.png
setir-bunda-5d27c84f0d823044bb5835aa.png
.

Usai sholat id kami berpelukan dan saling maaf an.

Usai sholat jalur lintas Sumatra sangat lengang, sehingga memudahkan kami untuk percepat perjalanan. Rantau Prapat  Aek kanopan, Batubara,  Air batu sudah di selesaikan istri, hinggal akhirnya sampailah kami di tujuan pukul 9 30 WIB. Lapar -- lapar mana ketupat.

idul-fitri-5d27dbba0d82307ff70cdf36.png
idul-fitri-5d27dbba0d82307ff70cdf36.png
.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun