Cuddling, Fenomena Remaja Masa Kini

Beberapa waktu ini, saya mulai kembali aktif di Twitter. Seingat saya, aplikasi untuk cuit-cuit ini saya tinggalkan sejak 2015. 

Tahun 2019, karena banyak thread yang menarik, maka saya memutuskan untuk bercuit-cuit lagi. Thread ini banyak macamnya, ada tentang resep, cerita horor, rekomendasi hotel, sampai cerita esek-esek-asik (ummmm... wow).

Penjelasan sedikit, thread adalah semacam cerita panjang yang dibuat dalam beberapa cuitan, tapi bisa dibaca dalam satu kali scroll.

Saya gak terlalu terganggu (malah terbantu) dengan adanya thread-thread ini. Tapi yang saya herankan, beberapa hari lalu topik 'cuddle' menjadi trending. Cuddle adalah terjemahan bahasa Inggris yang berarti berpelukan macam Teletubbies. 

Thread tentang Cuddling ini membuat saya penasaran; sebenarnya seperti apa fenomena cuddling di kalangan kawan-kawan tercinta umumnya dan kawan-kawan Twitter khususnya?

Di beberapa thread ada yang menceritakan tentang pengalaman seksualnya, tentunya mayoritas dari mereka belum menikah dan masih berusia remaja, didominasi oleh anak SMA dan kuliahan. 

Perempuan adalah gender yang paling banyak menceritakan tentang pengalaman seksnya. Nah, biasanya mereka mengatakan bahwa pengalaman seks mereka berawal dari diajak cuddling di kost/kontrakan. Bukan berawal dari Facebook baruku ya, itu mah Gigi...

Terus, cuddling itu apa, dong?

Yang sudah pernah berhubungan suami istri pasti paham kalau seks punya appetizer bernama foreplay. Cuddling ini termasuk salah satu dari jenis-jenis foreplay. Singkatnya seperti itu ya, pembaca yang budiman.

Balik lagi ke thread. Beberapa dari mereka mengatakan bahwa mereka melakukan hubungan seks dan kemudian menyesal, karena awalnya mereka hanya diajak cuddling di kost/kontrakan OLEH ORANG YANG TIDAK DIKENAL (DITEMUI MELALUI TWITTER).

Sampai di sini saya garuk-garuk kepala. Heran.