Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menata Batasan Waktu Acuan

2 Januari 2023   13:50 Diperbarui: 2 Januari 2023   13:58 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesamaan acuan waktu diperlukan untuk sinkronisasi beragam aktivitas | Sumber gambar : pixabay.com / JESHOOTS-com

Untuk kemungkinan ini jika memang benar-benar terjadi maka pasti saya akan marah besar dan memaki-maki pihak klinik karena tidak konsisten dengan peraturan yang mereka buat. Namun, sewaktu saya konfirmasi mereka menyatakan bahwa pihak klinik memiliki bukti pendaftaran yang sudah sesuai dengan batas waktu ditentukan.

Daripada semakin panjang urusan maka saya memilih percaya saja pada perkataan mereka. Biarpun sebenarnya mereka masih belum menunjukkan bukti tertulis mengenai hal itu.

Biarlah, saya percaya saja.

Sedangkan kemungkinan kedua, ada perbedaan acuan waktu antara jam 8 versi saya dengan jam 8 versi klinik. Bisa jadi jam 8 saya lebih lambat atau lebih cepat dari jam 8 pihak klinik. Yang sialnya hal itu tidak menguntungkan bagi saya. Jika kemungkinan perihal ketidaksinkronan waktu acuan ini benar adanya maka saya merasa perlu untuk menguliknya lebih jauh.

Hal ini bukan semata karena saya kalah start dalam berobat, akan tetapi jikalau situasi serupa terjadi pada urusan-urusan lain yang lebih krusial maka tentu akan banyak efek negatif yang ditimbulkan.

Bukan tidak mungkin kebiasaan jam ngaret yang kerapkali kita pergunjingkan di negara ini  merupakan imbas dari ketiadaan waktu acuan tersebut. Kalaupun ada yang menyatakan bahwa waktu acuan tersebut sudah ada, maka waktu acuan mana yang layak untuk dijadikan pedoman?

Suatu kali saya pernah mencocokkan waktu di HP saya dengan waktu yang  tertera di kanal berita salah satu stasiun televisi swasta. Dan keeseokan paginya saya mendapati diri saya hampir terlambat masuk kantor saat absen ke finger print.

Ternyata ada perbedaan waktu semenit lebih pada pengaturan waktu di finger print  dan di HP saya. Saya rasa finger print itu memang tidak diatur sesuai dengan waktu yang tertera pada kanal berita yang saya lihat sebelumnya.

Waktu yang saya jadikan acuan ternyata berbeda dengan waktu yang dipakai oleh kantor tempat kerja saya. Dan ternyata berbeda pula dengan jam operasional klinik tempat saya hendak berobat gigi. Dengan kata lain, tidak ada waktu acuan yang menjadi landasan tunggal seluruh aktivitas di berbagai sektor. Kita bergerak menurut standar waktu acuan kita masing-masing.

Padahal sinkronisasi semacam ini sangatlah diperlukan. Terutama untuk menyamakan persepsi dan memastikan bahwa kita semua memulai pada garis start yang sama. Mendapatkan apresiasi dan konsekuensi berdasarkan perhitungan waktu yang sama pula.

Apalagi bagi kalangan umat islam yang sering menjadikan jadwal waktu sholat sebagai dasar menunaikan ibadah, seperti sholat lima waktu atau berbuka puasa. Dengan tidak jelasnya standar waktu acuan yang muncul di jadwal dengan waktu yang tertera pada jam dinding rumah, jam tangan, atau HP masing-masing orang hal itu tentunya akan menimbulkan masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun