Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kolaborasi Kebajikan di Ruang Digital, Langkah Menebar Kebaikan Tanpa Batas dan Aral

9 Agustus 2022   13:17 Diperbarui: 9 Agustus 2022   13:51 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Habib Husein Ja'far Al-Hadar, K.H. Quraish Shihab, dan Najwa Shihab di kanal youtube "narasi" | Sumber gambar : Tangkapan layar kanal Youtube "narasi"

Kolaborasi merupakan kunci untuk menebar kebaikan di ruang digital | ilustrasi gambar : pixabay
Kolaborasi merupakan kunci untuk menebar kebaikan di ruang digital | ilustrasi gambar : pixabay

Para ustadz, cendekiawan, pemuka agama dan orang-orang yang memiliki khasanah wawasan kebaikan mumpuni hendaknya turut terlibat aktif dalam mendorong tumbuh suburnya kebaikan di masyarakat. Terutama melalui ruang digital yang kini telah menjadi tempat membaur banyak orang.

Agar para bijak bestari ini mendapatkan atensi dari segenap penghuni ruang digital yang lain tentunya mereka tidak hanya sekadar menggunakan pendekatan yang monoton, cara-cara lama yang ketinggalan zaman, atau jauh dari kriteria menarik untuk diperhatikan.

Kita tidak bisa memungkiri bahwa ada sebagian bijak bestari yang kurang memiliki pemahaman terhadap teknologi atau tidak memiliki ketertarikan terhadap digitalisasi. Namun itu bukan berarti keilmuwan mereka lantas tidak bisa kita berdayakan untuk kebaikan yang lebih luas.

Dalam hal ini para bijak bestari harus memiliki inisiatif atau setidaknya  orang-orang yang mengenal para bijak bestari tersebut perlu berupaya untuk memfasilitasi keterlibatan para bijak bestari ini di ruang digital.

Sebagai contoh, selama beberapa tahun terakhir ini saya cukup sering mengikuti kajian online yang disampaikan oleh sosok alim bernama Kyai Haji Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang biasa dikenal dengan sebutan Gus Baha.


Keberadaan beliau saya ketahui berkat adanya unggahan youtube, facebook, dan media sosial (medsos) yang dilakukan oleh para muhibbin, santri, dan para penyelenggara kajian yang turut mengundang beliau sebagai pembicara.

Padahal sebenarnya Gus Baha sendiri merupakan pribadi yang terkesan cuek terhadap teknologi. Karena untuk sekadar WhatsApp (WA) saja beliau tidak punya. Beliau juga bukan sosok yang ingin publisitas. Meskipun begitu khasanah keilmuwan beliau sangatlah luar biasa yang teramat sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Wawasan beliau tentang kebaikan dan atau kebajikan adalah sesuatu hal yang harus diketahui oleh banyak orang dalam cakupan yang lebih luas. Dan kita tahu bahwa internet atau ruang digital merupakan media yang paling memungkinkan untuk melakukan itu semua.

Berkolaborasi dengan sosok bijak bestari seperti Gus Baha ini tentulah penting dilakukan oleh para kreator konten agar kebaikan tetap terjaga dan menyebar luas ditengah zaman seperti sekarang. Agar menjadi penyeimbang di ruang digital yang penuh dengan dinamika. Agar orang-orang seperti saya dan yang lainnya bisa mendapatkan asupan wawasan berharga.

Serupa yang dilakukan oleh Najwa Shihab dengan "merangkul" ayahandanya yaitu Kyai Haji Quraish Shihab untuk turut terlibat dalam pembuatan konten youtube merupakan contoh lain dari pelibatan sosok bijak bestari dalam memperkenalkan kebaikan kepada khalayak luas melalui ruang digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun