Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yang Kita Lupa dari Teks Proklamasi dalam Upaya Merdeka dari Pandemi Covid-19

16 Agustus 2021   20:34 Diperbarui: 16 Agustus 2021   20:48 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merdeka dari pandemi adalah perjuangan yang harus diupayakan secara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya | Sumber gambar : www.cnnindonesia.com / ANTARA

76 tahun sudah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan. Tanggal 17 Agustus 2021 ini kita akan menapak tilas perjuangan bangsa Indonesia dalam menggapai kemerdekaannya secara "mandiri". 

Kemerdekaan yang diusahakan oleh putra-putri terbaik bangsa dan bukan sekadar pemberian dari bangsa penjajah. Puncaknya adalah tatkala naskah proklamasi dibacakan oleh Founding Father kita dengan mengatasnamakan Bangsa Indonesia.

Selama 76 tahun hampir setiap tahun kita menggelorakan semangat untuk merdeka dari hal-hal lain sebagai sebuah bangsa. Merdeka dari penjajahan, merdeka dari kemiskinan, merdeka dari intervensi bangsa lain, dan yang terkini adalah upaya untuk merdeka dari pandemi COVID-19.

Sudah sekitar satu setengah tahun dunia dan khususnya Indonesia berkutat dengan pandemi. Tersandera dari segala daya upaya untuk menjadikan bangsa yang bergerak maju. Bahkan selama beberapa waktu terakhir justru bangsa kita seperti berada pada titik kritis. Laju ekonomi melambat hingga masuk ke jurang resesi. Hutang menggunung membikin panik banyak pihak. Dan terlebih rakyat merasa sengsara karena lapangan kerja tertutup dimana-mana.

Kita memang tidak sedang dijajah oleh bangsa manapun seperti 76 tahun lalu dan sebelumnya. Setidaknya itulah yang kita pahami saat ini. Akan tetapi, masih berkecamuknya COVID-19 dengan ragam variannya seperti menjadikan kita laksana tawanan yang tidak bisa bergerak bebas. Kita merdeka tapi tidak benar-benar merdeka.

Aspek kesehatan masih terus mendapatkan ancaman. Demikian halnya perekonomian masih harus berjuang dengan susah payah. Segenap daya upaya seperti pembatasan kegiatan sosial hingga program vaksinasi dilakukan dengan tujuan membebaskan Indonesia dari "penjajahan" pendemi COVID-19. Meskipun belum bisa dibilang bahwa perjuangan itu sudah membuahkan hasil seperti yang diinginkan.

Bahkan mungkin tanggal 17 Agustus ini kita masih terlihat jauh dari kalimat "Merdeka dari Pandemi COVID-19". Entah sampai kapan masa itu akan benar-benar terwujud. Hanya saja, kita mesti ingat bahwa kemerdekaan Indonesia di masa lalu juga tidak dengan mudah diperoleh. Butuh perjuangan panjang hingga akhirnya mencapai apa yang dicita-citakan.

Demikian halnya dengan perlawanan kita terhadap COVID-19. Segala upaya mesti terus dikerahkan. Kita hanya bisa berusaha, dan selebihnya biarkan Sang Maha Kuasa yang menentukan. Paling tidak, sekarang ini kita butuh lebih banyak belajar dari sejarah. Sejarah perjuangan yang mungkin kiranya prinsip-prinsipnya perlu kita adopsi dan lakukan.

Pesan Penting didalam Teks Proklamasi

Dari naskah proklamasi kemerdekaan saja sebenarnya ada hal besar yang bisa kita petik pelajaran darinya.

 "Kami bangsa Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaan Indonesia. Hal-hal mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun