Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jangan Iri! Sering Dibela dan Diperhatikan Bos Belum Tentu Pertanda Anak Buah Kesayangan

8 Juli 2021   21:04 Diperbarui: 8 Juli 2021   21:09 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi anak emas si bos kerapkali menjadi dambaan banyak anak buah| Sumber gambar : magazine.job-like.com / shutterstock

Terkadang kita merasa iri saat melihat bos atau atasan di tempat kerja memberi perhatian lebih atau seringkali membela rekan kerja dalam banyak hal menyangkut pekerjaan. Saat berurusan pekerjaan dengan kita pun sang atasan beberapa kali meminta kita untuk mengalah dan membantu penyelesaian pekerjaan dari rekan tersebut.

Melihat situasi semacam itu pada akhirnya tidak jarang sebagian dari kita yang merasa dianaktirikan, kurang diperhatikan, atau bahkan seperti dibiarkan berjalan seorang diri tanpa bimbingan. Selalu saja sang rekan yang dibela. Sehingga tidak jarang muncul pertanyaan didalam benak pribadi kita perihal apa gerangan yang salah dengan cara kerja kita sehingga mendapatkan perlakuan semacam itu.

Perasaan seperti itu memang wajar terjadi. Karena selaku anak buah atau bagian dari tim sayogyanya setiap orang diberikan perhatian yang sama, apresiasi yang sepadan, atau minimal diberikan perlakuan yang tidak jauh berbeda satu sama lain. Bahkan sepertinya setiap orang ingin diangkat menjadi anak emas si bos karena besarnya potensi keuntungan yang terdapat dibaliknya.

Sering diperhatikan atau cenderung dibela saat terdapat kejadian yang menyudutkan mungkin oleh banyak orang dianggap sebagai pertanda bahwa yang bersangkutan merupakan anak emas dari sang atasan. Padahal tanpa kita sadari bisa jadi hal itu merupakan bentuk kurang percayanya si bos terhadap cara kerja anak buah tersebut.

Sehingga untuk melepaskan dan membiarkannya berkreasi sendiri dirasa masih mengandung banyak risiko. Oleh karena itu, mau tidak mau untuk sementara waktu anak buah tersebut harus terus dikawal dan dikontrol pekerjaannya sehingga tetap berada pada rule yang ditentukan. Agar jangan sampai muncul permasalahan lain gegara yang bersangkutan bertindak diluar batas. Dan bagi sang atasan tindakan diluar batas dari sang anak buah bisa berarti masalah yang lain.

Terus memberikan perhatian yang lebih atau terus memberikan pembelaan terhadap berbagai hal memang sangat mengesankan bahwa salah seorang anak buah y memiliki keistimewaan daripada anak buah yang lain. Hanya saja hal itu tidak selalu berarti keistimewaan yang menjadikan seseorang berkinerja lebih unggul daripada diri kita. Justru keistimewaan tersebut disematkan karena kinerja dari yang bersangkutan masih dibawah standar.

Dengan demikian kurang tepat rasanya apabila kita harus iri terhadap perlakuan istimewa yang diberikan oleh sang atasan kepada rekan kerja kita tersebut. Mungkin sang atasan memiliki caranya sendiri untuk mendidik dan mengarahkan anggota timnya yang dirasa belum memenuhi ekspektasi. Dan salah satu cara tersebut yaitu dengan memberi perhatian lebih meskipun hal itu terkesan menganakemaskan seseorang.

Lagipula, berorientasi kerja demi mendapatkan atensi lebih dari sang atasan bisa dibilang kurang tepat. Karena yang seharusnya berbicara itu adalah hasil karya kita, pekerjaan kita, serta kreativitas kita dalam memuluskan setiap goal pada pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kita. Jikalau semuanya dikerjakan dengan baik maka tanpa bermaksud mencari atensi dari sang atasan sekalipun maka atensi tersebut akan hadir dengan sendirinya.

Jadi, rasa-rasanya kita tidak perlu memasang muka masam tatkala ada salah seorang rekan kerja yang mendapatkan perhatian lebih dari sang atasan. Lebih baik kita berfokus pada kinerja masing-masing seraya memastikan bahwa apa yang kita kerjakan sudah sesuai dengan standar yang ditentukan.

Salam hangat,

Agil S Habib

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun