Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Wabah" Klepon Pasca Tudingan Jajanan Tidak Islami

22 Juli 2020   07:16 Diperbarui: 22 Juli 2020   07:09 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto jajanan klepon | Sumber gambar: mancode.id

Namun dalam hal ini saya mencoba untuk melihat postingan viral klepon sebagai sebuah kesempatan untuk mempromosikan sesuatu yang kurang diingat keberadaannya oleh publik menjadi menempati top of mind jajanan. 

Semakin kontroversial sebuah berita maka akan semakin membuat orang penasaran untuk mengujinya, membuktikan kebenarannya, dan menghapus rasa penasaran yang ditimbulkannya. Saya tidak yakin unggahan tentang klepon tidak islami akan membuatnya dijauhi, malah justru sebaliknya.

Jika melihat dari sisi pemahaman yang lain, tidak islami bukan berarti tidak halal. Mungkin akan lain cerita ketika narasi klepon disebut "tidak halal". Sensitivitasnya sangat berbeda dalam hal ini. Oleh karena itu pada awal tulisan ini saya mengatakan bahwa kita mungkin seharusnya berterima kasih pada penggunggah status kontroversial tersebut. 

Jika ingin membuktikan "efek positif" dari status "klepon tidak islami" itu, untuk beberapa waktu ke depan mari kita kumpulkan data tentang angka penjualan klepon atau minimal wawancara para penjual jajanan khas ini. Turun atau justru naikkah angka penjualan mereka?

Salam hangat,

Agil S Habib 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun