Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tangerang Banjir "kok" Minim Ulasan?

4 Februari 2020   07:11 Diperbarui: 4 Februari 2020   07:12 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banjir daerah pinggiran | Sumber gambar : Dokumentasi warga perumahan

Apakah ini saya yang salah memiliki rumah di wilayah tersebut ataukah karena tidak adanya pengelolaan yang baik terhadap aliran sungai oleh pihak-pihak berwenang. 

Kebanyakan yang bisa dilakukan adalah berharap dan berdoa agar curah hujan menurun sehingga jumlah air bisa berkurang dan meminimalisir potensi luapan air sungai.

Namun mengutip kata-kata Prabowo Subianto bahwa "Prayer is not a strategy.", maka hal itu sebenarnya perlu diberikan perhatian dan dibuatkan penanganan yang mampu mereduksi potensi luapan air ke wilayah sekitar aliran sungai.

Luberan air sungai sudah menggenangi jalanan sekitar perumahan | Sumber gambar : Dokumentasi warga perumahan
Luberan air sungai sudah menggenangi jalanan sekitar perumahan | Sumber gambar : Dokumentasi warga perumahan
Akses masuk perumahan tertutup oleh air sungai yang meluap | Sumber gambar : Dokumentasi warga perumahan
Akses masuk perumahan tertutup oleh air sungai yang meluap | Sumber gambar : Dokumentasi warga perumahan
Air sudah memasuki wilayah perumahan | Sumber gambar : Dokumentasi warga perumahan
Air sudah memasuki wilayah perumahan | Sumber gambar : Dokumentasi warga perumahan
Sejauh ini saya dan warga lain hanya bisa berharap agar air segera surut karena saat ini luberannya sudah kemana-mana. Jalanan sudah banyak tergenang. 

Mungkin kami cuma bisa berharap agar pihak-pihak berwenang terketuk hatinya dan berinisiatif untuk membuat langkah penanganan sehingga luberan bisa dicegah.

Semoga tulisan ini turut bisa menginformasikan bepada para pembaca bahwa masih ada wilayah-wilayah pinggiran yang juga mengalami banjir yang sama tidak nyamannya ketika hal itu terjadi di pusat kota atau daerah metropolitan.

Salam hangat,

Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun