Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nasihat Pak Ci untuk Stafsus Milenial Presiden

28 November 2019   13:57 Diperbarui: 28 November 2019   14:10 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ciputra, sang legenda Indonesia | Sumber gambar: wartakota.tribunnews.com

Ciputra yang legendaris itu sudah berpulang kehadirat Sang Mahakuasa. Beliau meninggalkan jejak berharga untuk diteladani segenap rakyat negeri ini, termasuk juga untuk para generasi mudanya. 

Dalam sebuah kesempatan semasa hidup, Pak Ci (panggilan yang sering disematkan kepada Ciputra), memberikan sebuah pesan menarik yang bisa diteladani oleh para generasi muda masa kini. Beliau memberikan nasihat yang patut untuk disimak, bahkan termasuk juga oleh para staf khusus (stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berasal dari kalangan muda milenial.

Pak Ci menyatakan ada empat poin penting dalam menyikapi tantangan dan untuk bangkit dari keterpurukan. Pertama, keyakinan terhadap Sang Pencipta bahwa eksistensi kita tidak lebih dari buah kebaikan-Nya kepada hamba-Nya. Kedua, seseorang harus memiliki integritas yang menurut Pak Ci disebut memiliki keidentikan dengan kejujuran. Ketiga, memiliki profesionalisme dan keahlian mumpuni pada bidangnya. Keempat, berjiwa enterpreneurship atau memiliki semangat inovasi dalam menunaikan setiap tugas dan tanggung jawab yang diemban.

Dalam kaitannya dengan para stafsus milenial Presiden Jokowi yang sejak diumumkan cukup mendapatkan cibiran dari beberapa kalangan, nasihat Pak Ci ini kiranya bisa menjadi masukan berharga dalam rangka mengarungi tugas seorang stafsus pada waktu-waktu mendatang. Pak Ci mengajari kita untuk tidak "bermain" kata-kata atau mengumbar retorika dan terlebih bantahan atas keraguan orang lain. Pak Ci hanya memberikan nasihat tentang arti penting pelibatan Dzat Yang Maha Tinggi dalam menyikapi segala situasi dan kondisi. 

Inilah semangat spiritualitas yang memang sangat penting dimiliki oleh kita generasi milenial. Semangat para stafsus presiden yang menyatakan bahwa mereka ingin mengabdi untuk negara pada hakikatnya adalah semangat untuk mengabdi kepada Sang Pencipta. Sedangkan kita tahu bahwa kebaikan seberat inti atom saja dicatat dan diberikan balasan oleh Sang Maha Kuasa. 

Maka dengan niatan tulus pengabdian kepada bangsa, para stafsus milenial ini tidak perlu risau apalagi marah terhadap semua cibiran yang mereka terima. Niatan baik mereka sudah cukup menjadi alasan bagi "malaikat kebaikan" untuk menuliskannya sebagai amal baik yang patut diganjar.

Integritas didalam diri seseorang tidak bisa dibuktikan melalui kata-kata atau unggahan di laman media. Integritas adalah tentang bukti nyata yang disertai niatan tulus dalam pelaksanaannya. Para stafsus milenial diragukan banyak pihak karena mereka berusia sangat muda dan menerima gaji mewah senilai Rp 51 juta sehingga dianggap pemborosan anggaran. 

Sekali lagi, bantahan dengan kata-kata bukanlah cara terbaik untuk menjawab tudingan itu. Mereka harus membuktikan integritasnya melalui kerja nyata dalam ranah mereka sebagai stafsus Presiden. Integritas para stafsus muda ini setidaknya sudah mendapatkan apresiasi Presiden Jokowi seiring kepercayaan posisi stafsus yang diberikan kepada mereka. Tinggal sekarang bagaimana membuktikan kepada publik bahwa mereka memang layak untuk menerima kehormatan itu.

Jika kita mempertanyakan terkait profesionalisme para stafsus milenial seharusnya mereka memiliki hal itu. Rekam jejak mereka sebagai motor penggerak startup bisnis ataupun aktivis organisasi sudah cukup mumpuni untuk mengajari nilai-nilai profesionalisme. Namun apakah profesionalisme itu mampu mereka bawa dalam rangka menjalankan tugas sebagai stafsus? 

Bukan perkara mudah tentunya menjadi stafsus berstatus part time sembari membagi tugas mengurus komunitas yang mereka bangun. Gaji Rp 51 juta per bulan yang diterima stafsus presiden ini tentu harus bisa dipertanggung jawabkan. 

Ketika kelak mereka dihadapkan pada dilema kepentingan organisasi yang mereka dirikan dengan keharusan untuk menunaikan tugas sebagai stafsus maka disitulah profesionalisme yang sesungguhnya diuji. Apakah stafsus milenial ini mampu bekerja dengan sama baiknya ketika menunaikan tugas stafsus ataupun ketika mengurus organisasi yang mereka rintis? Menarik untuk disimak.

Terakhir adalah tentang pentingnya semangat enterpreneurship atau inovasi. Para stafsus muda sudah mengawali dan "memperkenalkan" diri mereka kepada Presiden Jokowi sebagai pribadi-pribadi dengan jiwa entrepreneurship yang tinggi. Karena jiwa dan semangat itulah lantas kemudian presiden mempercayakan amanah stafsus kepada mereka. 

Startup Ruang Guru gagasan Belva atau Creativepreneur idenya Putri Tanjung hanyalah bagian kecil yang bisa dikedepankan dari anak-anak muda ini. Yang patut ditunggu kedepannya adalah terkait masukan seperti apa, ide kreatif macam apa, dan gagasan berwujud apa yang diberikan kepada Presiden Jokowi sehingga mampu menelurkan kebijakan baru yang revolusioner bagi pembangunan negeri ini.

Ibarat kata pepatah, mati satu tumbuh seribu. Ciputra atau Pak Ci telah pergi untuk selamanya. Namun setelah satu sosok hebat pergi, kemudian munculah "bibit-bibit" muda yang mewarisi semangat Pak Ci didalam dadanya. 

Diharapkan para stafsus milenial pilihan Pak Jokowi ini memiliki visi setara Pak Ci. Minimal ada satu hal yang sudah berhasil mereka adopsi dari Pak Ci, yaitu dari sisi filantropi atau kepedulian terhadap sesama manusia. Semoga Pak Ci tenang di alam sana, dan semoga stafsus milenial pilihan presiden mampu berkarya dengan luar biasa demi kemaslahatan bangsa ini.

Salam hangat,

Agil S Habib

Refferensi : 

[1]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun