Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Strategi Mengkritik Tanpa Mengkritik

24 April 2019   07:05 Diperbarui: 24 April 2019   10:31 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Thinkstockphotos) | Kompas.com

Menjalin relasi, menyambung komunikasi, dan menciptakan kerjasama dengan orang lain dalam beberapa kesempatan terkadang menyisakan ketidakpuasan, memunculkan kekecewaan, atau mungkin menimbulkan ketidaksetujuan terkait sikap, tindakan, dan hal-hal lain yang terjadi selama interaksi berlangsung. 

Sesama rekan kerja adakalanya mengungkapkan ketidakpuasan terhadap rekan kerja yang lain, seorang atasan yang tidak puas terhadap kinerja bawahannya, atau mungkin bawahan yang merasa tidak sepaham dengan atasan yang mengomandoinya. 

Perasaan kecewa, tidak puas, atau tidak setuju pada umumnya diutarakan melalui sebuah kritik. Hanya saja, efek dari kritik itu seringkali justru kontraproduktif terhadap harapan. 

Harapan kritik yang diberikan kepada seseorang adalah agar ia mengubah sikapnya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Akan tetapi yang terjadi justru sikapnya semakin ngelunjak. 

Harapan kritik adalah agar seseorang menjadi lebih patuh atau semakin mengikuti instruksi. Namun yang terjadi adalah kita semakin diremehkan. Apakah kritik yang kita berikan kepada orang lain adalah suatu tindakan yang salah? Apakah mengkritik itu dilarang?

Pujian yang tulus adalah cara yang baik untuk mengingatkan orang lain terkait apa yang kurang dari dirinya (Ilustrasi gambar : memecomic.id)
Pujian yang tulus adalah cara yang baik untuk mengingatkan orang lain terkait apa yang kurang dari dirinya (Ilustrasi gambar : memecomic.id)
Maksud dan tujuan dari seseorang mengkritik orang lain adalah agar mereka berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Disinilah poin pentingnya. Hanya saja, upaya mengkritik yang umum dilakukan adalah cenderung menghakimi, menyudutkan, dan tidak jarang mempersalahkan orang yang dikritik. Akibatnya muncul penolakan bahkan perlawanan. 

Bagaimapun juga hampir tidak ada seorang pun yang dengan begitu saja menerima "vonis" bersalah yang diberikan orang lain kepada dirinya. Naluri untuk membela diri seakan terjadi secara otomatis pada diri seseorang tatkala ia berada pada situasi terdesak atau tersudut. Kondisi ini mengakibatkan tujuan dari dilakukannya kritik seperti jauh panggang dari api. Sangat jauh dari harapan.

Jika kritik yang kita berikan tidak berfungsi sebagaimana mestinya, lantas apa yang harus kita perbuat agar supaya orang-orang yang ingin kita kritik tersebut menyadari kekurangannya dan mau berubah? Secara umum, tidak ada seorangpun yang senang dikritik. 

Mungkin dalam beberapa kata pengantar buku seorang penulis mengungkapkan bahwa ia berkenan menerima kritik ataupun saran yang membangun. 

Akan tetapi hal itu sebenarnya hanyalah sebuah kesediaan, bukan senang menerima kritik. Sebuah kondisi menyebutkan bahwa dari seratus kali kritik yang diberikan kepada seseorang barangkali hanya satu kali saja ia bersepakat terhadapnya. 

Selebihnya? Mereka menolak. Apabila maksud dari suatu kritikan diberikan adalah untuk mendorong seseorang supaya berubah menjadi lebih baik maka kita harus mengupayakan agar kritikan itu berlaku tidak seperti umumnya sebuah kritikan. 

Kita harus bisa menciptakan kesan kepada seseorang bahwa ia tidak sedang dikritik meskipun sebenarnya kita tengah mengkritiknya. Satu cara yang bisa kita lakukan adalah memulainya dengan memberikan pujian tulus.

"Kinerja Anda sejauh pengamatan saya sangatlah luar biasa. Ada banyak sekali hal-hal rumit yang kebanyakan orang kesulitan menyelesaikannya tapi ternyata mampu Anda atasi. Kami sangat berterima kasih terhadap kontribusi berharga yang sudah Anda berikan selama ini."

"Organisasi kita tengah berada dalam situasi yang sangat potensial untuk berkembang menjadi semakin besar. Setiap proyek yang kita terima adalah kesempatan yang luar biasa bagi kita. Sehingga memberikan service yang memuaskan menjadi orientasi utama kita. Kami menganggap Anda adalah salah satu sosok yang paling bisa diandalkan untuk menjadi panutan dalam upaya kita mewujudkan tujuan tersebut. Besar harapan kami kepada Anda untuk mengarahkan tim ini menuju keberhasilan yang memuaskan."

"Kami hampir tidak percaya ketika ada aduan dari salah satu customer kita terkait tidak optimalnya pelayanan kita kepada mereka. Bahkan kalaupun hal itu benar kami masih sangat percaya bahwa Anda bisa menyelesaikan persoalan ini dengan luar biasa. Track record Anda menunjukkan bahwa tidak ada sesuatu kesulitan yang mampu menghadang Anda dan tim untuk berkontribusi hebat bagi organisasi. Kami sangat berharap pada masa-masa mendatang organisasi kita semakin besar dan seluruh konsumen kita benar-benar terpuaskan dengan pelayanan yang kita berikan."

Setiap orang senang dipuji. Terkadang dengan hanya membicarakan hal-hal baik saja yang membangkitkan kebanggaan didalam diri seseorang, yang membuat mereka merasa hebat, yang menjadikan mereka merasa terhormat, maka dengan sendirinya orang-orang yang hendak kita kritik itu bisa dengan sendirinya mengoreksi dirinya sendiri tanpa kita mengucapkan sepatah katapun. 

Syaratnya, pujian yang kita berikan memang berasal dari ketulusan hati dan bukan dibuat-buat semata untuk menarik minat orang yang hendak kita kritik. Tanpa ketulusan maka cara ini tidak akan berhasil. Ketulusan adalah syarat mutlak agar metode ini berhasil. 

Carilah celah kebaikan untuk kita puji. Setiap orang pasti memiliki sisi baik dan sesuatu yang menjadi kebanggaan pribadinya. Jangan hanya melihat kekurangan didalam diri orang lain saja.

Prinsip kerjanya adalah seperti dokter gigi yang memberikan obat bius pada gigi yang hendak dicabut. Obat bius yang diberikan membantu menghilangkan rasa sakit pada seseorang ketika giginya dicabut oleh sang dokter. 

Kita harus memberikan kesejukan kepada orang lain dalam banyak hal sehingga mereka merasa dengan sendirinya terkait apa yang hendak kita utarakan kepada mereka tanpa kita harus berkata-kata. Terlebih sampai harus mengeluarkan kata-kata yang tidak menyenangkan hati orang lain.

Salam hangat,
Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun